PANGAN merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996).
Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Jika ketersediaan pangan lebih kecil dibandingkan kebutuhan maka dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi.
Bagi Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini merupakan makanan pokok utama. Ketahanan pangan kita tidak lepas dari sifat produksi komoditi pangan itu sendiri yang musiman dan berfluktuasi karena sangat mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca. Perilaku produksi yang sangat dipengaruhi iklim tersebut sangat mempengaruhi ketersediaan pangan nasional. Kalau perilaku produksi yang rentan terhadap perubahan iklim tersebut tidak dilengkapi dengan kebijakan pangan yang tangguh maka akan sangat merugikan, baik untuk produsen maupun konsumen, khususnya produsen berskala produksi kecil dan konsumen berpendapatan rendah.
Padahal beras bukanlah satu-satunya sumber karbohidrat. Sebagai makanan pokok utama orang Indonesia mungkin ada baiknya untuk mulai mengkombinasikan nasi, kalau belum mungkin menggesernya sebagai pangan pokok, dengan sumber pangan lain sebagai pengganti.
Ada banyak bahan pangan lain sebagai pilihan pengganti nasi. Nasi putih sebenarnya merupakan makanan yang penuh nutrisi. Namun pilihan lainnya sebagai pengganti nasi yang mudah didapat di negeri ini banyak, seperti berikut ini:
Kentang. Kentang sering diandalkan sebagai makanan pengganti nasi. Kedua makanan ini sama-sama mengandung karbohidrat, tetapi kentang memiliki lebih banyak nutrisi penting. Dalam satu buah kentang, terkandung vitamin B6, C, kalium, protein, omega-3, omega-6, dan zat besi. Selain itu, kentang juga memiliki kandungan serat yang baik untuk pencernaan. Konsumsi kentang juga bisa memberi rasa kenyang dan menurunkan nafsu makan. Hal itu bisa membantu mengontrol berat badan, bahkan menurunkan berat badan.
Jagung. Selain kentang, kamu juga bisa mengganti nasi dengan jagung. Makanan ini ternyata juga bisa menyumbang sejumlah nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh. Jagung memiliki kandungan vitamin B1, B3, B5, dan B9 (folat). Makanan pengganti nasi yang satu ini juga kaya akan kandungan serat, magnesium, vitamin C, dan fosfor.
Ubi. Nasi juga bisa diganti dengan ubi. Ada banyak cara untuk mengolah makanan yang satu ini, bisa direbus, dikukus, atau digoreng. Ubi juga bisa dicampur dengan bahan makanan lainnya. Ada beragam nutrisi dalam ubi, mulai dari betakaroten, vitamin A, B6, C, kalium, dan serat yang tinggi. Dengan beragam nutrisi tersebut, ubi bisa membantu menjaga kesehatan tulang, metabolisme, hingga kesehatan jantung.
Singkong. Tidak sulit untuk mendapatkan singkong. Selain memiliki rasa yang enak, singkong juga bisa digunakan sebagai pengganti nasi. Kandungan gizi yang ada pada singkong mirip dengan kentang. Namun, singkong mengandung zat kimia glikosida sianogen yang dapat melepaskan sianida dalam tubuh. Agar lebih aman, pastikan untuk membersihkan singkong dengan benar sebelum dikonsumsi. Hal ini penting untuk mencegah keracunan sianida.
Lalu juga ada makanan pilihan lain sebagai pengganti nasi. Mengenyangkan dan tetap mengandung nutrisi sangat baik buat tubuh, seperti misalnya:
Pisang. Pisang bisa dijadikan makanan pengganti nasi karena buah ini kaya akan kandungan karbohidrat. Dalam satu batang buah pisang, bahkan kadar karbohidratnya bisa mencapai 23% dari total nutrisi. Hal ini membuatnya sering dijadikan makanan pokok di negara-negara benua Afrika dan Amerika Selatan. Pisang juga kaya akan kalium, vitamin B6 dan vitamin C. Kandungan kalium tersebut, dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah, dan baik untuk kesehatan jantung. Tak hanya yang sudah matang, buah pisang yang masih muda atau berwarna hijau pun bisa menjadi makanan pengganti nasi yang sehat. Pasalnya, dalam keadaan masih mentah, pisang mengandung pektin dan pati yang sangat baik untuk menjaga keseimbangan bakteri baik yang ada di saluran pencernaan.
Kacang merah. Kacang merah yang dimasak, mengandung 22,8% karbohidrat dalam bentuk pati dan serat. Makanan yang sering dimasak dalam bentuk sup ini, juga kaya akan kandungan protein. Berbagai kandungan vitamin, mineral, dan antioksidannya pun membuat kacang merah, dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi risiko kanker usus besar. Tapi ingat, jika ingin mengkonsumsi kacang merah, pastikan Anda sudah memasaknya dengan baik. Sebab menurut penelitian, mengonsumsi kacang merah yang kurang matang bisa memicu keracunan pada beberapa orang.
Oats. Biji-bijian seperti oats yang terbuat dari gandum utuh, kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan. Oats yang mentah, mengandung 66% karbohidrat dan 11% di antaranya adalah serat. Berbeda dari nasi yang tidak dianjurkan untuk penderita diabetes, oats dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol di tubuh. Hal ini menjadikan oats sebagai makanan pengganti nasi yang sehat.
Bit. Sayuran yang satu ini mungkin sering dijumpai sebagai salah satu bahan dari salad. Bit kaya akan kandungan serat, sehingga dapat membuat kenyang lebih lama. Bit juga mengandung berbagai nutrisi, mulai dari vitamin A dan vitamin C, mineral, hingga inorganic nitrates, yang dapat meningkatkan kebugaran fisik.
Chickpeas (kacang garbanzo). Kacang garbanzo atau chickpeas, sering digunakan pada makanan-makanan Timur Tengah. Olahan kacang garbanzo mengandung 27,4% karbohidrat yang 8% diantaranya adalah serat. Karenanya, chickpeas cocok untuk dijadikan pilihan makanan pengganti nasi. Kacang ini juga bisa dijadikan sebagai sumber protein, sehingga dapat meningkatkan energi di tubuh. Selain itu, bahan yang biasa diolah menjadi sup ini juga kaya akan kandungan mineral, vitamin B, zat besi, dan fosfor.
Zucchini. Zucchini atau timun Jepang, bisa diolah menjadi makanan pengganti nasi yang lezat dan sehat. Cukup potong zucchini menjadi bentuk spiral dan panjang-panjang, seperti pasta. Setelah itu, cuci dan keringkan kandungan air di dalamnya, dengan membungkusnya menggunakan handuk, dan menekan-nekannya hingga kering. Setelah itu, tinggal mengolahnya, layaknya membuat pasta. Zucchini mengandung karbohidrat yang terdiri dari serat, dan tidak mengandung gula. Kalorinya pun rendah, sehingga baik untuk yang sedang diet. [S21]