Kerasan Politik Masayu Anastasia

Koran Sulindo – Kegagalan mengayuh biduk rumah tangga bagi banyak orang bisa begitu terasa pahit, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Begitu pula yang dialami Masayu Anastasia ketika bercerai dari Lembu Wiworo. ”Saya sempat syok dan tidak percaya ini menimpa saya. Yang saya khawatirkan jiwa anak. Kalau belum punya anak mungkin enggak terlalu berat beban mental saya,” kata Masayu.

Namun, perempuan yang lahir di Jakarta pada 33 tahun lalu ini tak lantas menyesali nasibnya terus-menerus dan terperangkap dalam kedukaan. Untuk meredakan gejolak hatinya nan galau, Masayu pun menyibukkan diri dalam pekerjaan, bermain di sinetron dan film. Juga terlibat aktif dalam organisasi sayap sebuah partai politik,

“Masuk organisasi itu karena diajak teman karena waktu itu lagi stres-stresnya masalah perceraian. Dengan terlibat dalam organisasi itu, pandangan saya menjadi lebih terbuka. Saya jadi bertanya ke diri sendiri, ‘Sampai kapan, sih, saya harus syuting mulu? Lu enggak mau keluar dari comfort zone, ya? Coba, deh, sesuatu yang baru. Coba, deh, politik’,” kata aktris yang kini tengah syuting film terbarunya berjudul “Anak Rembulan di Matahari”.

Setelah dua tahun bersentuhan dengan dunia politik, Masayu merasa semakin kerasan. “Karena, jujur, ya, di politik itu menyenangkan, lo. Membuka wawasan. Karena, sebelumnya, terus terang saja, saya ini bukan orang yang suka baca berita. Tapi, ketika saya terjun di politik, saya harus banyak tahu dan mempelajari masalah dan peristiwa. Itu kan saya harus ngerti. Tidak bisa sembarangan. Jadi, saya sepertinya akan terus di dunia politk,” ungkap ibu dari Samara Anaya Amandari ini. [DPS]