Kota satelit 

Pembangunan Kebayoran dikelompokkan ke dalam blok-blok terpisah. Jumlah blok ada 19, dari blok A sampai blok S. Blok M menjadi pusat kota dengan fasilitas pasar besar, sekolah, kantor pemerintah (terutama PU), markas polisi, terminal, dan tentu saja kantor pengelola perumahan CSW atau Centrale Stichting Wederopbouw. Kota satelit Kebayoran ini lambat laun dikenal sebagai Kebayoran Baru, sementara ibu kota distrik Kebayoran yang dulu berada di sisi barat sungai Grogol disebut  Kebayoran Lama. Hingga saat ini, penyebutan blok-blok masih sering terdengar dan justru lebih populer daripada penyebutan nama kelurahannya.

Peletakan batu pertama dilakukan pada 18 Maret 1949 dan selesai pada 1955. Pembangunan kota baru di Onderdistrict Kebajoran Ilir itu dilaksanakan oleh CSW, yang berdiri pada Agustus 1948.  

Setelah terjadi pengakuan kedaulatan RI pada 27 Desember 1949, CSW berganti nama menjadi ‘Jajasan Pemugaran Pusat’.  Dulu kantor CSW terletak beberapa ratus meter sebelum Terminal Blok M.  Pada 1950 beberapa blok dari perumahan di kota satelit Kebayoran telah selesai dikerjakan dan telah diserahkan kepada pembeli. Pada 1951 area pembangunan sudah melampaui separuh dari areal yang terdapat di dalam master plan

Saat ini nama CSW menjadi sebuah perempatan tidak jauh dari kantor PLN, Sekretariat ASEAN, dan Kejaksaan Agung. Nama CSW sangat populer karena setiap kondektur bus selalu menyebut nama ini menjelang Terminal Blok M. Dulu orang pernah menafsirkan asal nama CSW dikaitkan dengan Blok C, Blok S, dan Blok W. Padahal, Blok W tidak pernah ada di Kebayoran. 

Sejak 1959 perkembangan Jakarta menjadi bagian politik mercu suar. Hal ini karena pesta olah raga Asian Games ke-4 akan berlangsung di Jakarta pada 1962. Selanjutnya pesta olah raga GANEFO (Games of the New Emerging Forces) pada 1963. Maka pembangunan stadion olah raga dan fasilitas lain dikebut. 

Pemerintah Indonesia mengembangkan areal pemukiman baru menjadi wilayah Kebayoran Baru pada 1969, sedangkan daerah lainnya menjadi wilayah Kebayoran Lama. Pada 1990, sebagian wilayah Kebayoran Lama kembali dipisahkan dan menjadi wilayah Pesanggrahan. Di kawasan Kebayoran Baru terdapat pusat-pusat perdagangan khusus. Pusat bahan bangunan di Jalan Panglima Polim, pasar burung di Jalan Barito, pasar onderdil di Cipete, serta pasar bunga dan ikan hias di Radio Dalam. 

Pasar bunga dan ikan hias pernah ada di kawasan Taman Barito, namun sejak akhir 2007  dipindah ke kawasan Radio Dalam. Selanjutnya Taman Barito menjadi kawasan hijau kota.

Kuburan besar pernah ada di wilayah Blok P. Namun sekarang telah ditutup dan di tempat itu didirikan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. [DS]

*Tulisan ini pertama dimuat pada Juli 2021