Ilustrasi/Istimewa

Koran Sulindo – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memerintahkan kader partai bekerja keras dan bersinergi bersama partai politik lain anggota Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin.

“Kita buktikan bahwa dengan kesatupaduan bersama Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, PPP, Partai Hanura, Perindo, PSI, dan PKPI, kita menangkan Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin untuk kemajuan Indonesia Raya,” kata Hasto, setelah membacakan Surat Perintah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di sela-sela acara “Safari Politik Kebangsaan IV” menyusuri Provinsi Banten, Kamis (20/12/2018).

Pada acara itu, peserta bukan hanya kader dan pengurus ranting hingga cabang PDIP Kabupaten Lebak, Banten, namun juga tokoh masyarakat, ulama Nahdlatul Ulama (NU), hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.

Secara khusus Hasto meminta hanya kader PDIP yang berdiri ketika dia membacakan surat perintah dari Megawati itu.

Hasto meminta agar PDIP bisa membuktikan bahwa pemilu serentak bukan halangan bagi parpol pendukung Jokowi-Ma’ruf memenangkan Pilpres 2019.

Perintah harian Megawati itu berisi lima poin, yakni agar kader selalu berjuang menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebhinekaan; memenangkan Jokowi-Ma’ruf; tingkatkan kerja sama dan soliditas tiga pilar partai; mengedepankan strategi gotong royong sebagai strategi pemenangan pileg dan pilpres; serta menjaga martabat partai.

Hasto mengingatkan juga pesan dari cawapres KH Ma’ruf Amin menyangkut masifnya serangan berita bohong dan fitnah kepada pasangan itu. Misalnya, Jokowi yang dituduh sebagai anti-Islam. Padahal, sudah terbukti bahwa Jokowi adalah seorang imam yang baik.

“Kiai Ma’ruf mengingatkan kita jangan membalas fitnah itu. Sebab, kita percaya bahwa masyarakat Indonesia tidak suka bicara begitu, bicara dengan nada mengancam. Itu pesan Kiai Ma’ruf,” kata Hasto.

Optimistis Elektabilitas Meningkat

Hasto optimistis elektabilitas pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin akan meningkat di Provinsi Banten dan bisa mengalahkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Saat ini memang elektabilitas pasangan nomor urut 01 di Provinsi Banten masih tertinggal. Namun, selisihnya makin menipis dengan pasangan lawan.

“Kami meyakini, akhir Januari akan ada titik temu (seimbang, red), sehingga mulai Februari-Maret, Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin akan leading di Banten,” katanya.

Menurut Hasto, pada 2014 ketika Jokowi-JK kalah dari Prabowo-Hatta di Banten, Golkar dan PPP belum bergabung ke koalisi pihaknya. Saat ini, kedua partai itu sudah menjadi pendukung Jokowi.

Sementara itu Gubernur Banten Wahidin Halim, bersama tokoh-tokoh Banten lainnya juga bersatu mendukung. Termasuk keluarga Zaki Iskandar, keluarga Ratu Atut Chosiyah, dan keluarga Jayabaya.

“Semua bergerak. Sehingga bersama dengan parpol koalisi, relawan, maka kami perkirakan Januari itu 50-50, sama. Kemudian, mulai Februari-Maret kita sudah jauh lebih tinggi dariada pasangan pak Prabowo,” katanya.

Alasan lainnya adalah sosok cawapres KH Ma’ruf Amin yang merupakan putra asli Banten. Di sisi lain, Presiden Jokowi juga terbukti bekerja keras untuk pembangunan Banten. Bendungan yang sejak tahun 1980-an tak selesai, di era Jokowi bisa diselesaikan. Belum lagi berbagai program nasional seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

“Berulang kali saya menanyakan pada banyak orang, bahkan kami memberi hadiah. Coba sebut tiga keberhasilan pak Prabowo, sebagai pembanding Pak Jokowi. Tidak ada yang bisa menjawab,” kata Hasto. [CHA]