Jelang Natal Penyebaran Covid-19 Meningkat di Shanghai

Suasana pandemi di Cina - CBC

Peningkatan infeksi virus Covid-19 pada penghujung tahun 2022 di China setelah pembatasan dicabut pemerintah menyebabkan otoritas Shanghai meminta penduduk untuk tinggal di rumah akhir pekan ini saat perayaan Natal.

Shanghai adalah salah satu kota terpadat di China yang memiliki banyak pusat keramaian. Komisi Kesehatan Kota Shanghai mendesak kaum muda khususnya untuk menghindari pertemuan yang ramai, karena mudahnya penyebaran virus Covid-19 dan suhu yang rendah.

Otoritas kesehatan nasional China pada Sabtu melaporkan 4.128 kasus infeksi Covid-19 bergejala setiap hari namun menyatakan tidak ada kematian selama empat hari berturut-turut.

Data pemerintah ini berbeda dengan beberapa hasil liputan media barat yang menyebut ada jutaan kasus dalam sehari dengan ribuan korban jiwa.

Akibat himbauan pemerintah di Shanghai, berbagai kegiatan masyarakat menjelang perayaan Natal dan tahun baru terpaksa urung dilaksanakan. Banyak restoran Shanghai telah membatalkan pesta Natal yang biasanya diadakan untuk pengunjung tetap.

Sementara hotel telah membatasi pemesanan karena kekurangan staf, kata Jacqueline Mocatta, yang bekerja di industri perhotelan. “Hanya ada sejumlah pelanggan yang dapat kami terima mengingat tenaga kami, dengan mayoritas anggota tim yang tidak sehat saat ini,” katanya dikutip Reuters.

Selain itu media sosial banyak berisi keluhan karena mereka akan tinggal di dalam rumah sebab sebagian besar teman mereka dinyatakan positif Covid. “Awalnya saya berencana pergi ke Shanghai untuk Natal, tetapi sekarang saya hanya bisa berbaring di tempat tidur,” tulis seseorang di media sosial Weibo.

Kota Shanghai biasanya diramaikan kegiatan bertema Natal di area perbelanjaan mewah sepanjang Nanjing West Road, juga restoran serta pengecer menawarkan promosi untuk menghidupkan bisnis.

Namun Bloomberg melaporkan pada hari Jumat (23/12) bahwa hampir 37 juta orang mungkin telah terinfeksi Covid dalam seminggu terakhir ini, mengutip perkiraan dari otoritas kesehatan utama pemerintah.

Sementara layanan telepon darurat di Taiyuan di provinsi utara Shanxi menerima lebih dari 4.000 panggilan sehari, kata outlet media lokal pada hari Sabtu. Pihak berwenang Taiyuan meminta warga untuk menghubungi nomor tersebut hanya untuk keadaan darurat medis.

Seorang pejabat kesehatan di Qingdao mengatakan kota pelabuhan itu mengalami sekitar 500.000 infeksi Covid-19 setiap hari, lapor media pada hari Jumat. Di Wuhan, pusat kota tempat COVID muncul tiga tahun lalu, media melaporkan pada Jumat bahwa gudang darah lokal hanya memiliki 4.000 unit, cukup untuk bertahan dua hari. Repositori meminta orang-orang untuk “menyingsingkan lengan baju dan menyumbangkan darah.” [DES]