Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Ilustrasi: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Istimewa

Koran Sulindo – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tidak ada lagi zona merah virus corona atau Covid-19, tapi pandemi di ibu kota belum terkendali.

“Belum (terkendali),” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/11).

Pemprov DKI, lanjut Anies tidak fokus pada zona warna untuk menentukan penyebaran Covid-19 di masing-masing wilayah, karena warga di Jakarta setiap harinya melakukan mobilitas ke wilayah yang berbeda-beda.

“Jadi tidak fokus ke warna karena di Jakarta mobilitas penduduknya lintas wilayah. Pagi tinggal di Jakarta Timur, siangnya bekerja di Jakarta Barat, malamnya berkegiatan di Jakarta Pusat,” ujar Anies.

Mengenai penyebaran warna, kata Anies, sudah tidak relevan lagi untuk dibahas, karena mobilitas warga kerap berubah-ubah.

“Jadi warna itu relevan kalau Anda berada di wilayah yang pagi, siang, sore, malam ada di satu wilayah yang sama,” kata Anies menambahkan.

DKI Jakarta, lanjut Anies, tidak bisa dilihat per masing-masing wilayah, namun Jabodetabek juga masuk dalam pemantauan Pemprov DKI Jakarta.

“Kita harus lihatnya angka Jakarta keseluruhan, bahkan Jabodetabek secara keseluruhan,” kata Anies.

Dari situs Covid19.go.id, di DKI Jakarta kini tidak lagi ada zona merah. Zona merah adalah wilayah dengan tingkat risiko tinggi terpapar COVID-19. Adapun zona oranye berarti memiliki tingkat risiko penularan sedang.

Meski tak ada lagi zona merah, beberapa wilayah di DKI masih zona rawan, yakni memiliki tingkat risiko cukup tinggi penyebaran virus corona seperti di Jakarta Timur, Kecamatan Jatinegara, Kelurahan Bali Mester RW 001 dan Kelurahan Cipinang Besar Selatan RW 005.

Kemudian di Kecamatan Kramat Jati, Kelurahan Cawang Rw 003, Kelurahan Cawang RW 011 dan Kecamatan Makasar, Kelurahan Kebon Pala RW 002 serta Kecamatan Duren Sawit, Kelurahan Pondok Bambu RW 002, selanjutnya di Kecamatan Matraman, Kelurahan Utan Kayu Selatan RW 003

Kemudian juga di Jakarta Selatan tersebar di Kecamatan Cilandak, Kelurahan Cilandak Barat RW 001, Kecamatan Setia Budi, Kelurahan Guntur RW 006, Kecamatan Cilandak, Kelurahan Lebak Bulus RW 006, Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Petogogan RW 003, Kecamatan Pesanggrahan, Kelurahan Petukangan Selatan RW 002

Berikutnya di Jakarta Barat tersebar di Kecamatan Grogol Petamburan, Kelurahan Jelambar RW 002, Kecamatan Cengkareng, Kelurahan Kedaung Kali Angke RW 005, Kecamatan Palmerah: Kelurahan Kemanggisan RW 001, Kecamatan Taman Sari, Kelurahan Mangga Besar RW 004, Kecamatan Kebon Jeruk, Kelurahan Sukabumi Utara RW 003.

Kemudian di Jakarta Utara tersebar di Kecamatan Kelapa Gading, Kelurahan, Kelapa Gading Barat RW 004, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Warakas RW 013.

Dan yang terakhir di Jakarta Pusat yang tersebar di Kecamatan Sawah Besar, Kelurahan Mangga Dua Selatan RW 007, Kecamatan Senen, Kelurahan Paseban RW 001, Kecamatan Kemayoran, Kelurahan Serdang RW 004. [WIS]