Australia memang tak pernah kehabisan kejutan soal kekayaan alam dan keunikan satwanya. Di antara sekian banyak hewan ikonik dari Benua Hijau ini, nama koala hampir selalu menjadi perbincangan. Wajahnya yang menggemaskan, telinga bulat berbulu, serta hidung besar yang tampak kontras membuat hewan ini mudah dikenali dan disukai oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Tak hanya bentuknya yang lucu, gaya hidupnya yang santai, sering terlihat tertidur di dahan pohon, menjadikan koala simbol ketenangan yang menarik simpati dunia.
Namun di balik penampilannya yang tenang dan manis, koala menyimpan segudang fakta yang tidak banyak diketahui orang. Hewan ini bukan sekadar maskot pariwisata Australia, tetapi juga makhluk yang memiliki karakteristik biologis, perilaku, dan sejarah yang sangat menarik untuk diungkap lebih dalam.
Mari kita kenali lebih jauh beberapa fakta unik tentang koala yang membuatnya semakin istimewa dilansir dari laman australia.com:
Koala ternyata bukanlah beruang, meski selama ini sering dijuluki “beruang koala”. Mereka adalah marsupial, sebutan untuk hewan berkantung seperti kanguru dan wombat. Klasifikasi ini membuat mereka lebih dekat dengan hewan berkantung lainnya ketimbang dengan beruang sesungguhnya.
Dalam hal makanan, koala dikenal sebagai pemakan yang sangat pemilih. Mereka hanya mengonsumsi sekitar 50 dari total 700 spesies pohon eukaliptus yang ada. Bahkan, mereka lebih menyukai daun-daun muda di pucuk pohon karena kandungan cairan dan nutrisinya yang lebih tinggi. Dalam sehari, seekor koala bisa melahap hingga satu kilogram daun eukaliptus!
Kehidupan koala sebagian besar dihabiskan untuk tidur. Mereka bisa terlelap hingga 18 jam sehari. Ini bukan karena malas, melainkan karena makanan utama mereka daun eukaliptus, yang rendah nutrisi dan sulit dicerna, sehingga tubuh mereka membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat dan mengolah energi.
Menariknya, tubuh koala juga memiliki aroma khas seperti eukaliptus. Aroma ini sebagian besar berasal dari lingkungan tempat mereka tinggal. Pada koala betina dan muda, bau ini terkesan lembut dan berfungsi mengusir serangga. Sedangkan pada koala jantan dewasa, baunya lebih tajam dan kuat, berfungsi sebagai penanda dominasi.
Meski tampak tenang, suara koala bisa mengejutkan siapa saja. Mereka dapat mengeluarkan suara erangan atau dengusan yang cukup keras, bahkan terdengar hingga beberapa kilometer. Suara ini biasanya digunakan para koala jantan saat matahari terbit dan terbenam, terutama saat musim kawin.
Koala juga dikenal sebagai hewan soliter. Mereka hidup menyendiri di wilayah jelajah masing-masing yang terkadang tumpang tindih. Pejantan dominan biasanya memiliki wilayah yang lebih luas, sementara betina cenderung bertahan di wilayah tempat mereka dilahirkan. Interaksi antarindividu tergolong jarang dan hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu.
Bayi koala yang disebut joey, lahir dalam kondisi sangat rentan—tanpa bulu, buta, dan tuli. Ukurannya saat lahir hanya sebesar kacang tanah. Namun, insting alaminya menuntun mereka masuk ke kantung induknya, tempat mereka tumbuh selama enam bulan pertama kehidupan.
Nama “koala” sendiri berasal dari bahasa Aborigin, tepatnya dari suku Darug, yang berarti “tanpa air.” Julukan ini sangat tepat, mengingat koala jarang minum langsung dari sumber air. Mereka mendapatkan kebutuhan cairan dari daun eukaliptus dan tetesan air hujan yang mereka jilat dari batang pohon.
Meskipun hidupnya tampak tenang dan sederhana, koala sebenarnya memiliki rentang hidup yang cukup panjang. Di alam liar, mereka bisa hidup hingga 10–12 tahun. Betina cenderung memiliki usia lebih panjang dibandingkan jantan, bahkan bisa mencapai 18 tahun dalam kondisi habitat yang baik.
Dan yang paling mengejutkan, koala memiliki sidik jari yang sangat mirip dengan manusia. Begitu miripnya, bahkan ilmuwan harus menggunakan mikroskop untuk membedakan antara sidik jari manusia dan koala. Menambah keunikan lainnya, koala memiliki dua ibu jari di masing-masing tangannya, kemampuan yang memudahkan mereka memanjat pohon dan menggenggam cabang.
Dengan segala keunikan tersebut, tak heran jika koala menjadi salah satu hewan paling ikonik dan dilindungi di dunia. Mereka bukan hanya simbol nasional Australia, tetapi juga representasi dari pentingnya pelestarian satwa liar dan habitat aslinya. Maka, mengenal koala bukan hanya soal kekaguman pada penampilannya yang lucu, tapi juga memahami kompleksitas kehidupan makhluk yang satu ini. [UN]