Sulindomedia – Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengapresiasi sikap konsisten Presiden Joko Widodo yang terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina. “Saya mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi yang lebih tegas dan lebih keras lagi dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata kader PDI Perjuangan itu di Gedung DPR, Selasa lalu (8/3/2016).

Hasanuddin mengungkapkan, negara yang masih memiliki komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina adalah Indonesia. Karena, katanya lagi, banyak anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang memiliki problematika di negaranya. Akibatnya, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina menjadi bias. “Sekarang tinggal Indonesia yang masih konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Karena, akhir-akhir ini, situasi di negara OKI juga sedang sibuk dengan masalahnya masing-masing, seperti perang di Irak, Suriah, sehingga dalam KTT OKI ini banyak kepala negara yang tidak bisa hadir,” tuturnya.

Ketidakhadiran beberapa negara Islam dalam KTT-LB OKI, tambahnya, juga menunjukkan adanya gejala dukungan yang tidak secara penuh dari negara  OKI untuk memerdekakan Palestina. “Kalau tidak salah, hanya beberapa negara saja dari 50 sekian negara OKI. Kepala negaranya mungkin tidak lebih dari lima orang yang hadir. Bahkan Malaysia, kemudian Brunei, pun setahu kami tidak ada kepala negaranya,” ujar Hasanuddin.

Ia juga mengatakan dirinya mendukung penuh upaya Presiden Jokowi untuk melakukan embargo produk-produk Israel di Indonesia. “Kita harus dukung rekomendasi untuk memboikot produk-produk Israel seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam KTT OKI kemarin. Saya kira ini bentuk sebuah perlawanan, bentuk dari kekecewaan mengapa kemudian Israel terus menzolimi Palestina sepanjang masa. Saya kira ini patut kita lakukan,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. “Karena itu inisiatif, harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret. Setidaknya, inisiatif ini bisa dimulai dari Indonesia,” kata Saleh di Gedung DPR, Selasa juga.

Menurut Saleh, presiden bisa langsung menginstruksikan Kementerian Perdagangan untuk menelusuri produk-produk Israel yang ada di Indonesia. Selanjutnya, kata dia, bisa berkoordinasi dengan pihak Bea dan Cukai untuk memonitor masuknya barang-barang tersebut ke Indonesia.

Inisiatif Presiden Jokowi untuk memboikot produk-produk Israel di Indonesia, lanjutnya, adalah bagian dari keberpihakan pemerintah terhadap Palestina. Ia berharap, langkah ini dapat menekan Israel untuk segera mengikuti inisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina. “Namun harus disadari, langkah ini hanya akan efektif jika semua negara ikut ambil bagian,” katanya. [CHA/PUR]