Koran Sulindo – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap memajukan iklim usaha kreatif di DIY. Bahkan dukungan Pemerintah DIY ini sebenarnya sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dengan menyalurkan bantuan untuk para pelaku industri kreatif yang ada.
Demikian ditegaskan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X usai menghadiri acara Jambore Asosiasi Kelompok Usaha (AKU), kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), di Alun-alun Utara, Sabtu (22/4).
“Iklim usaha kreatif di DIY sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan Pemda juga sudah menyalurkan bantuan untuk para pelaku industri kreatif,” ujarnya.
Pernyataan mengenai kesiapan dari Sultan ini menjawab pernyataan Menteri Sosial RI Khofifah Indarparawansa saat meninjau stand produk Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera yang dipamerkan dalam Jambore AKU. Saat meninjau Khofifah menyatakan ekosistem industri kreatif di DIY berkembang dengan sangat pesat beberapa waktu terakhir. Menurutnya pelaku indrustri kreatif di DIY ini merupakan perpaduan strategis antara seniman, dunia pendidikan dan pariwisata. Faktor-faktor inilah yang menjadi potensi besar bagi DIY untuk menjadi pusat industri kreatif di Indonesia.
“Kalau daerah lain ingin belajar industri kreatif datanglah ke DIY,” kata Khofifah lagi.
Apa yang diharapkan Khofifah agar DIY menjadi pusat industri kreatif di Indonesia juga telah ditekankan oleh Presiden Joko Widodo. Saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Pemerintah Propinsi DIY, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/4), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pemerintah DIY memberikan perhatian khusus untuk pengembangan industri jasa, industri pariwisata, maupun industri kreatif yang berpotensi sangat besar.
“Saya yakin di masa yang akan datang sektor industri jasa dan industri kreatif juga akan bisa menghasilkan lompatan kemajuan bagi perekonomian daerah karena sektor ini lebih mengandalkan inovasi teknologi,” kata Jokowi.
Untuk mendukung semakin meningkatnya industri kreatif, Sultan berharap beberapa sekolah seperti di MMTC dan Akademi Komunitas bisa membuat program studi D1. “Harapannya, seperti MMTC dan Akademi Komunitas bisa tidak dibuat D1 Animasi dengan harapan nanti pelaku industri kreatif punya sertifikasi profesi, bisa masuk lapangan kerja atau bisa punya produk sendiri,” tutur Sultan. [YUK]