Koran Sulindo –Debab pasangan calon gubernur dalam Pilkada Jawa Tengah dianggap tak mempengaruhi keputusan pemilih.

Sejak awal pemilih di Jawa Tengah sudah menentukan pilihannya.

Menurut peneliti Centre for Strategic and International Studies Arya Fernandes masyarakat di Jawa Tengah tak terpengaruh dua kali debat yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Jateng.

“Kalau ada pengaruh itu tidak besar. Pemilih sudah menentukan pilihan sejak awal,” kata Arya

Lagi pula, menurut Arya, dalam dua kali dua pelaksaan debat baik pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin maupun Sudirman Said-Ida Fauziyah mengusung isu yang nyaris sama yakni kemiskinan, pertanian dan lapangan kerja.

Isu tersebut hanya berpengaruh pada calon-calon pemilih yang belum menentukan pilihannya atau masih bimbang. Kelompok inilah yang akan menentukan pilihannya di detik-detik terakhir hari pencoblosan.

Golongan ini menurut Arya adalah kelompok berpendapatan menengah ke atas, berpendidikan relatif tinggi dan umumnya tinggal di perkotaan. Kelompok ini juga rata-rata tak berafiliasi dengan partai politik apapun.

Ia menambahkan dari hasil survey yang dilakukan CSIS di Jawa Tengah, pasangan Surdirman-Ida diperkirakan bakal sulit untuk memangkas selisih suara dengan pasangan Ganjar-Taj Yasin.

Bahkan diperkirakan petahana bakal memenangi pilkada dengan perolehan lebih dari 50 persen.

Lumbung suara PDI Perjuangan di Jawa Tengah dipastikan tetap menjadi penyumbang terbesar perolehan suara Ganjar-Taj Yasin.

Suara pasangan Ganjar-Yasin disumbang dari daerah-daerah, serta mengoptimalkan basis massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

“Petahana kemungkinan menang diatas 50 persen dengan memaksimalkan suara di daerah, mengoptimalkan basis masa PDIP dan kepala daerah yang diusung PDIP,” kata Arya.

Kemenangan lebih dari 50 persen tersebut menurut Arya bukan sebuah kebetulan.  Pada Pilkada 2013, Ganjar yang kala itu berpasangan dengan Heru Sudjatmoko berhasil memenangkan Pilkada dengan 48 persen.

Ganjar mengalahkan gubernur petahana Bibit Waluyo dan Sekretaris Daerah Jateng Hadi Prabowo.

Menurut Arya, dalam Pilkada 2018 para pemilih yang memilih Ganjar akan kembali memilihnya. “Pemilih PDI-P loyal ke calon dan tidak mudah beralih, meski diserang isu e-KTP,” kaya Arya.

Sementara itu pendukung Sudirman Said-Ida Fauziyah diprediksi bakal kerja keras merebut suara pada basis-basis yang dulunya memilih Bibit Waluyo dan Hadi Prabowo.(TGU)