Koran Sulindo – PDI Perjuangan menyatakan pasanganm calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pemilihan umum daerah (Pilkada ) Jawa Timur akan diumumkan akhir bulan ini. Rencananya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sendiri yang mengumumkan.
“Akhir bulan akan digodok dan langsung diumumkan,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di Surabaya, Senin (11/9).
PDIP sudah menjalin komunikasi dengan dua parpol lain, partai PKB dan Partai Hanura, untuk berkoalisi.
Nama-nama yang masuk di DPP PDI Perjuangan, menurut Hasto, beberapa dipertimbangkan antara lain Kusnadi (Ketua DPD PDI Perjuangan), Budi Sulistyo (Kanang/Bupati Ngawi), dan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi)
Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf disebut-sebut menjadi prioritas utama PDIP dalm pilkada kali ini. Gus Ipul, panggilan akrab Syaifullah, mengapresiasi pernyataan Wasekjend PDI Perjuangan, Ahmad Basarah yang memprioritaskan pencalonannya sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2018-2023. Basarah mengatakan hal itu dalam safari politik ke ke pondok pesantren (ponpes) Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan, Kamis (8/9/2017).
“Terima kasih selama ini sudah bisa berkomunikasi dengan sejumlah pimpinan partai politik. Kemarin sudah bisa ketemu dengan Bu Mega,” kata Gus Ipul.
Sebelumnya, para kyai daerah Mataraman Jatim menyatakan figur yang diusung Nahdlatul Ulama (NU) untuk maju di Pilgub Jatim 2018 adalah Gus Ipul.
Untuk nama Calon Wagub, PDIP masih mempertimbangkan sejumlah nama. Soal posisi wagub ini, para kyai mataraman di Jatim menyerahkan sepenuhnya kepada Megawati.
DPD Jatim sudah menyerahkan sejumlah nama cawagub untuk berlaga. Mereka adalah Budi Sulistyono (Kanang/Bupati Ngawi), Kusnadi (Ketua DPD PDIP Jatim), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), dan Suhandoyo (anggota DPRD Jatim).
Bupati Ngawi Budi Sulistyono yang turut hadir dalam pertemuan di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, bersama Basarah mengaku mengambil formulir pendaftaran bakal calon Wakil Gubernur Jatim.
“Saya petugas partai, saya pasukan partai, dan saat ini ditugasi menjadi Bupati Ngawi. Masalah ditugasi lagi di berikutnya, menunggu perintah. Yang namanya pasukan siap, kalau nanti Bu Mega memanggil, sampai 2021 ya siap, untuk mendampingi Gus Ipul atau siapapun,” kata Budi. [CHA/DAS]