Biden Sebarkan Fobia Kendaraan Listrik Tiongkok

PRESIDEN AS Joe Biden menyebarkan isu jika EV Tiongkok diizinkan berkembang di AS, kendaraan tersebut bisa mengumpulkan data sensitif dan mengirimkannya kembali ke Tiongkok.

“Tiongkok bertekad untuk mendominasi masa depan pasar otomotif, termasuk dengan menggunakan praktik yang tidak adil,” kata Biden dalam pernyataan resminya Kamis lalu.

“Kebijakan Tiongkok dapat membanjiri pasar kita dengan kendaraannya, sehingga menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional kita. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi pada masa pemerintahan saya.” lanjut Biden.

Penyebaran fobia atau rasa cemas terhadap Electric Vehicles (EV) buatan Cina kemudian akan dijadikan alasan pembatasan lebih luas perdaran EV asal Cina di Amerika Serikat (AS). Presiden AS itu memerintahkan penyelidikan terhadap teknologi otomotif yang dapat melacak pengemudi di AS, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menghentikan impor kendaraan listrik dan mobil pintar lainnya dari Tiongkok.

Presiden Biden pada hari pada 29 Februari 2024 membuat kebijakan memblokir mobil dan truk buatan Tiongkok yang terhubung ke internet agar tidak masuk ke pasar otomotif Amerika, termasuk kendaraan listrik. Pemerintah AS mengatakan bahwa hal tersebut menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional karena sistem operasi mereka dapat mengirimkan informasi sensitif ke Beijing.

Selanjutnya pemerintah akan membuka penyelidikan melalui Departemen Perdagangan atas ancaman keamanan itu. Penyelidikan itu dapat mengarah pada peraturan atau pembatasan baru pada kendaraan yang berasal dari Tiongkok.

Namun para pejabat pemerintah memperjelas bahwa ini adalah langkah pertama dalam serangkaian respons kebijakan yang bertujuan untuk menghentikan kendaraan listrik Tiongkok, baik yang diproduksi di Tiongkok atau dirakit oleh perusahaan Tiongkok di negara-negara seperti Meksiko agar tidak membanjiri pasar AS.

Tiongkok telah membuat kemajuan dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan produksi EV-nya. Mereka menguasai 69 persen dari semua penjualan EV global pada bulan Desember 2023 lalu. Bahkan sekitar sembilan juta EV dari Tiongkok terjual tahun lalu.

Kekhawatiran bahwa BYD akan mengirim EV mereka melintasi perbatasan AS telah mengakibatkan desakan dari para pembuat kebijakan agar Biden mengambil langkah tambahan terhadap produsen mobil Tiongkok termasuk memberlakukan tarif baru.

Tiongkok memperkirakan akan menjual 11,5 juta EV tahun ini dan dilaporkan menargetkan untuk mengendalikan 45 persen pasar EV pada tahun 2027, sementara AS memperkirakan 2,5 juta pada tahun 2028.

Sedangkan pada tahun 2023 produsen raksasa EV Tiongkok BYD menjual tiga juta kendaraan listrik secara global. BYD bahkan mampu mengalahkan Tesla sebagai produsen EV terlaris. Bahkan BYD bergerak untuk mencapai pasar tambahan termasuk Meksiko dan Timur Tengah. Namun, BYD mengklaim tidak memiliki niat untuk memasuki pasar AS. [PAR]