Jakarta – Asap putih keluar dari cerobong asap Kapel Sistina pada Kamis (08/05/2025) pukul 18.10 waktu Vatikan (23.10 WIB). Ini menandakan Paus baru telah terpilih.
Pengumuman ini datang pada putaran ketiga konklaf dan disambut oleh sorakan riuh penonton yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.
Adapun Vatikan mengadakan konklaf pada Rabu (07/05/2025). Asap hitam keluar dalam dua putaran sebelumnya.
Ini lebih cepat dari ketika Paus Fransiskus terpilih. Mengutip dari Vatican News, ia terpilih pada tanggal 13 Maret 2013 setelah hanya lima putaran dalam waktu kurang dari dua hari.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Sementara umat beriman di Lapangan Santo Petrus bertepuk tangan dan dunia menanti nama, Paus yang baru terpilih itu keluar dari Kapel Sistina dan memasuki “Ruang Air Mata”.
Di sana, dengan bantuan Pemimpin Perayaan Liturgi, ia menanggalkan jubah kardinal, mengenakan salah satu dari tiga pakaian kepausan yang telah disiapkan, dan menghabiskan beberapa menit dalam doa.
Upacara Pertama: Salam dan “Te Deum”
Setelah kembali ke Kapel Sistina, Paus yang baru terpilih duduk di kursinya, dan upacara singkat dimulai, diawali dengan salam dari Kardinal senior dari Ordo Uskup.
Pastor Kardinal senior kemudian membacakan sebuah bagian dari Injil, baik “Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan membangun Gereja-Ku” atau “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Protodiakon kemudian memanjatkan doa untuk Penerus Petrus yang baru terpilih.
Setelah itu, semua Kardinal elektor, sesuai urutan prioritas, maju ke depan untuk menyambut Paus baru dan menyatakan ketaatan mereka kepadanya.
Upacara diakhiri dengan menyanyikan Te Deum, yang dipimpin oleh Paus yang baru terpilih.
Doa Paus Baru di Kapel Paulus
Kardinal Protodiakon Mamberti kemudian menuju Loggia Pemberkatan untuk mengumumkan pemilihan dan nama Paus baru dengan rumusan tradisional: “Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!” (“Saya umumkan kepada kalian suatu sukacita besar: Kita memiliki seorang Paus!”).
Sementara itu, Paus baru, sebelum melanjutkan perjalanan ke Loggia, berhenti di Kapel Paulus untuk berdoa dalam hati di hadapan Sakramen Mahakudus.
Setelah momen doa ini, ia melangkah keluar ke Loggia, tempat ia mengucapkan salam dan menyampaikan berkat apostolik pertamanya, Urbi et Orbi—kepada Vatikan dan dunia. [BP]