Anime: Fenomena Budaya Jepang yang Merambah Dunia

Anime, sebuah bentuk seni animasi yang berasal dari Jepang, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer dunia. Dari anak-anak hingga orang dewasa, anime memiliki daya tarik yang luas dan meraih popularitas yang luar biasa.

Namun, sejarah panjang anime tidaklah dimulai dengan gemerlapnya pengakuan internasionalnya. Mari kita telusuri bagaimana anime berkembang dari Jepang hingga menjadi fenomena global yang kita kenal hari ini.

Kemunculan Anime di Jepang: Sejarah Panjang Sejak Awal Abad ke-20

Anime tidak lahir dalam semalam. Sejarah panjangnya mencapai akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Anime pertama yang dikenal dengan nama Katsudo Shashin muncul pada tahun 1907, meskipun pembuatnya tidak diketahui secara pasti.

Namun, barulah pada tahun 1917, Jepang mulai memproduksi anime secara serius, meskipun masih dalam format hitam putih dan tanpa suara. Inspirasi teknik animasi diambil dari karya-karya pendek Perancis dan Amerika Serikat.

Perkembangan anime di Jepang tidak selalu mulus. Perang Dunia II dan gempa besar Kanto pada tahun 1923 menyebabkan hambatan dalam produksi anime. Terutama selama Perang Dunia II, izin untuk penayangan anime di Jepang sulit diperoleh, karena anime dianggap memiliki potensi sebagai alat propaganda.

Perkembangan Setelah Perang Dunia II: Bangkitnya Industri Anime

Setelah Perang Dunia II, industri anime Jepang mulai bangkit kembali. Pada tahun 1945, film anime hitam putih berjudul “Momotaro: Umi no shinpei” atau “Momotaro’s Divine Sea Warriors” ditayangkan sebagai alat propaganda pemerintah Jepang.

Namun, produksi anime baru benar-benar mulai bersemi setelah Hiroshi, seorang produser film, terinspirasi oleh karya Disney seperti Snow White. Pada tahun 1965, didirikanlah studio modern pertama untuk produksi film anime berwarna, yang kemudian dikenal sebagai Toei Animation.

Tidak ada yang bisa membicarakan sejarah anime tanpa menyebut “Tetsuwan Atomu” atau “Astro Boy”. Serial anime ini, yang pertama kali ditayangkan pada 1 Januari 1963, membangkitkan fenomena baru dalam industri anime. Diciptakan oleh Osamu Tezuka, Astro Boy sukses besar dan membuat Tezuka dijuluki sebagai “God of Manga” atau “Dewa Manga.”

Kemunculan Anime di Indonesia: Dari Wanpaku Omukashi Kum Kum Hingga Doraemon

Di Indonesia, anime mulai dikenal sekitar tahun 1970-an ketika TVRI, satu-satunya stasiun televisi saat itu, menayangkan anime pertama berjudul “Wanpaku Omukashi Kum Kum.” Namun, ledakan popularitas anime terjadi pada tahun 1991 ketika stasiun televisi swasta pertama, RCTI, menayangkan “Doraemon”. Suksesnya Doraemon membuka jalan bagi penayangan anime lainnya di Indonesia.

Stasiun-stasiun televisi swasta lainnya seperti SCTV dan Indosiar juga ikut menayangkan berbagai serial anime populer seperti Naruto, One Piece, dan Dragon Ball. Namun, sejak tahun 2008, penayangan anime dibatasi karena dianggap mengandung konten kekerasan dan pornografi.

Faktor Kesuksesan Anime di Berbagai Negara

Tak dapat dipungkiri bahwa anime telah menjadi fenomena global. Beberapa faktor yang menyebabkan kesuksesannya antara lain kreativitas tinggi, kualitas produksi yang baik, serta kisah-kisah yang relevan dengan kehidupan manusia.

Anime juga mengangkat berbagai tema seperti perjuangan meraih mimpi, percintaan, dan hubungan manusia dengan alam serta spiritualitas.

Dengan begitu, anime tidak lagi sekadar menjadi hiburan semata, melainkan juga menjadi cermin bagi berbagai aspek kehidupan manusia. Fenomena ini membuktikan bahwa anime tidak hanya menjadi bagian dari budaya Jepang, tetapi telah menjadi bagian dari budaya dunia yang semakin terintegrasi. [UN]