Basuki Tjahaya Purnama/CHA

Koran Sulindo – Tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hadi menggelar pelatihan komunikasi dan kampanye guna memenangkan pasangan calon nomor urut 2 itu.

Ahok dalam sambutannya tidak banyak berbicara soal program. Lucunya, sang petahana iti malah memohon doa agar tidak bicara sembarangan.

“Soal program semua sudah tahu. Pertempuran kita ini adalah doain supaya saya ngomongnya enggak aneh-aneh,” ujar Ahok disambut gelak tawa para hadirin dalam acara Pelatihan Komunikasi dan Kampanye Pemenangan Pilgub DKI 2017, Jakarta, Sabtu (26/11).

Turut hadir elit-elit partai pendukung. Diantaranya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, calon wakil gubenur Djarot Saiful Hidayat, Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekjen PPP Dimyati Natakusumah, Politisi Demokrat yang juga Ahok-Djarat, Ruhut Sitompul, Sekretaris Pemenangana Basuki-Djarot TB Ace Hasan, Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung, politikus Demokrat Hayono Isman dan sejumlah tokoh lainnya.

Ahok meminta agar para pendukungnya tidak terlalu khawatir. Dikatakan, dirinya saat ini sudah mulai memperhatikan intonasi bicaranya.

“Saya sudah berusaha sebaik mungkin, intonasi diturunin. Saya kira perlu teman-teman ingatkan, kita mulai atur lah,” katanya.

Ahok sedikit menyinggung beberapa programnya yang sudah berjalan. Di antaranya adalah mengubah kawasan Kalijodo menjadi arena skateboard internasional dan menangani banjir yang saat ini sudah mulai berkurang.

Gusur Koruptor

Djarot dalam kesempatan itu mengakui bahwa dirinya memang melakukan penggusuran, tapi menggusur para koruptor.

“Memang Basuki-Djarot menggusur, yaitu menggusur para koruptor. Menggusur PNS yang malas, menggusur mereka yang tidak jujur, menggusur mereka yang melakukan pungli,” katanya.

Djarot menceritakan setiap turun ke lapangan, isu yang ada adalah bahwa dia sering melakukan penggusuran. Padahal, kata Djarot yang direlokasi adalah permukiman yang ada di bantaran kali dan kolong jembatan.

“Kita relokasi mereka yang tinggal di kolong jembatan, mereka yang tinggal di bantaran kali. Saya jelaskan, pasangan Basuki-Djarot tidak pernah menggusur, kita relokasi,” kata Djarot.(CHA)