Menkominfo Budi Arie - Kominfo
Menkominfo Budi Arie - Kominfo

Sejak mengalami gangguan pada Kamis (20/6), Pusat Data Nasional saat ini masih dalam proses pemulihan. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sistem berangsur pulih sehingga beberapa layanan sudah mulai bisa digunakan kembali.

Salah satu layanan yang terdampak gangguan pada data center nasional adalah layanan keimigrasian. Akibatnya layanan kedatangan dan keberangkatan ikut mengalami gangguan.

Menurut keterangan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani, saat ini kondisinya sudah berangsur pulih.

“Direktorat Jenderal Imigrasi terus melakukan pemulihan layanan keimigrasian sehingga sistem berangsur pulih. Sistem autogate maupun counter petugas imigrasi sudah dapat berfungsi, baik di pintu keberangkatan maupun pintu kedatangan,” kata Semuel dalam siaran pers, Senin (24/6).

Semuel mengatakan untuk sistem layanan lainnya, saat ini masih terus dilakukan upaya pemulihan dan langkah mitigasi untuk mencegah dampak yang lebih luas.

“Penanganan dilakukan dengan menetapkan skala prioritas untuk mempertahankan layanan publik yang optimal,” kata Semuel.

Penanganan gangguan Pusat Data Nasional juga melibatkan Polri bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kerjasama ini dilakukan untuk mendalami penyebab gangguan pada PDN tersebut. Termasuk, memastikan penyebab awal apakah dikarenakan permasalahan teknis atau serangan ransomware.

“Kita dalami bekerjasama dengan BSSN apakah kendala teknis atau ada hal lain,” sebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Perbaikan juga akan dilakukan agar sistem pelayanan pubik yang sempat mengalami kendala akan kembali pulih.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan saat ini Kominfo tengah melakukan pemulihan layanan publik secara bertahap menyusul gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional.

“Memang betul bahwa sedang terjadi gangguan pada Pusat Data Nasional yang berdampak pada beberapa layanan publik,” ujar Budi Arie.

Adapun, Pusat Data Nasional yang digunakan bersama kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah merupakan Pusat Data Nasional Sementara berbasis cloud.