Mendengar adanya isu kerenggangan antara dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan tanggapan terbuka. Menurutnya hubungan dengan Jokowi seperti sangat dekat seperti keluarga.

“Ini ada Pak Jokowi, ada Ibu juga. Kami dari dulu kekeluargaan. Jadi, kalau mau, istilahnya ‘digoreng-goreng’ [isu] itu, kan begitulah,” kata Megawati usai peresmian Masjid At Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).

Sebelumnya Jokowi berbicara saat memberikan sambutan pada peresmian masjid itu menyatakan bahwa hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri seperti hubungan seorang ibu dengan anak.

Kemudian, Megawati meminta awak media massa, agar dalam memberikan informasi ke masyarakat, selalu mengedepankan etika jurnalistik.

Menurutnya, media massa saat ini terkesan tak menjadikan kode etik sebagai pertimbangan. Apa yang dimaksud Megawati adalah pemberitaan mengenai hubungan Jokowi dan Megawati merenggang.

Lantas, Megawati mengingat bahwa para wartawan di era Pemerintahan Soekarno dulu ada perbedaan mengenai penghormatan terhadap kode etik jurnalistik yang tentunya mengedepankan check and recheck informasi.

“Ini koreksi, kalau mau ditulis silakan. Adik ini jangan kalah sama wartawan zaman Ayah saya. Meskipun ada perbedaan, [wartawan] selalu mematuhi kode etik jurnalistik,” ujar Megawati.

Megawati pun mengaku dirinya sangat berbahagia dengan kehadiran Jokowi pada acara peresmian masjid tersebut. ‘Ya senang banget,” ujar Megawati.
Terkait pembangunan Masjid At Taufiq, Megawati juga mengakui bahwa PDI Perjuangan sering sekali orang berpikir sepertinya kurang islami. Maka menjadi salah satu alasan keluarganya membangun masjid itu.

“Tentunya buat partai, untuk supaya dikelola dengan baik. Dan seperti saya terangkan, bentuknya masjid ini, saya tanya kalau membuat masjid itu apa tidak bisa dari karakter bangsa Indonesia. Ternyata banyak yang mengatakan itu tidak menjadi persoalan sehingga, (masjid) ini sekarang menjadi bukti,” kata Megawati. [PAR]