Koran Sulindo – Kapolri Jenderal Tito Karnavian membantah bakalan masuk dalam jajaran menteri kabinet jika Joko Widodo terpilih sebagai presiden untuk periode kedua.
Kapolri saat ini justru lebih fokus mengerjakan tugas-tugas kepolisian dengan sebaik-baiknya serta memimpin dan mengembangkan institusi Polri.
Kadiv Hubas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal menegaskan Kapolri tidak tertarik menjadi menteri.
“Kapolri saat ini fokus mengerjakan tugas-tugas kepolisian dengan sebaik-baiknya. Tidak ada fokus lain selain memimpin dan mengembangkan institusi Polri,” kata Muhammad Iqbal, Minggu (5/5).
Juru bicara Mabes Polri itu juga mengungkapkan rumor yang beredar itu menyebut Kapolri bakalan didapuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM. Mengenai hal tersebut pandangan Tito kata Iqbal, kursi Menko Polhukam paling cocok justru diisi oleh tokoh-tokoh senior dari TNI.
“Di beberapa media online muncul isu yang mengaitkan Pak Kapolri dengan jabatan Menko Polhukam, Pak Kapolri mengatakan posisi itu paling pas diisi oleh tokoh dari kalangan TNI,” kata Iqbal.
Lebih lanjut Iqbal juga menambahkan pucuk pimpinan Polri hanya fokus pada tugas-tugas kepolisian termasuk pada pembenahan sumber daya manusia di lingkungan kepolisian. Kapolri konsen mengembangkan institusi Polri sekaligus menanamkan jiwa promoter pada diri seluruh anggota Polri.
Lagi pula, kata Iqbal, selesai masa baktinya Tito juga berencana menghabiskan waktu sebagai akademisi. “Kapolri saat ini fokus mengerjakan tugas-tugas kepolisian dengan sebaik-baiknya.”
Sebelumnya santer beredar rumor bahwa Kapolri bakal diangkat menjadi menteri jika capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin ditetapkan sebagai pemenang dalam Pilpres 2019.
Rumor tersebut disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane yang menyebut Tito dianggap berhasil menyejukkan kondisi politik yang panas akibat terbelahnya pilihan politik masyarakat dalam Pemilu 2019. Neta bahkan menyebut perang di media sosial antar kedua pendukung pasangan calon itu sudah seperti perang Bharatayudha.
“Saya menilai, prestasi Polri dalam mengamankan Indonesia terutama ibu kota Jakarta, saat proses pilpres maupun saat pelaksanaan pilpres sangat luar biasa,” kata Neta, Sabtu (4/5).
Menurut Neta di bawah kepemimpinan Tito, Polri sanggup dan mampu mengendalikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat secara profesional, proporsional dan independen lewat strategi pendekatan yang diterapkan yang humanis.
Neta menyebut orang nomor satu di Korps Bhayangkara dianggap layak diapresiasi dan diberi penghargaan yakni dengan jabatan menteri.
“Sebab itu prestasi Polri dan prestasi Tito ini patut diapresiasi, siapapun presiden yang akan terpilih. Dari kubu 01 saya mendapat informasi A1 bahwa sebagai penghargaan atas keberhasilan Polri itu, jika Jokowi terpilih kembali sebagai presiden, Jokowi akan mempercayakan jabatan menteri kepada Tito. Menteri apa saya belum dapat info,” kata Neta.
Jabatan menteri itu menurut Neta bukan hal yang mustahil mengingat mantan Wakapolri Komjen Purnawirawan Syafruddin juga sudah diberi jabatan sebagai Menteri PAN RB.
“Info A1 ini saya yakini karena Wakapolri Syafruddin yang berhasil mensukseskan Asian Games saja diminta Jokowi menjadi Menpan RB. Tentunya prestasi membuat pilpres aman dan kondusif nilainya lebih tinggi dari Asian Games,” kata dia.[YMA/TGU]