Pendiri Huawei Ren Zhengfei [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Kisah penangkapan direksi Huawei di Kanada atas permintaan Amerika Serikat terus berlanjut. Pendiri Huawei meyakini penangkapan itu tentu saja bermotif politik. Namun, satu hal yang dipastikan: AS tidak akan bisa menghancurkan Huawei.

Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan, AS tidak mungkin bisa menghancurkan Huawei. Pasalnya, teknologi yang dimiliki Huawei disebut jauh lebih lebih maju sehingga dunia akan membutuhkannya.

Adapun direksi Huawei yang ditangkap Kanada atas permintaan AS adalah Meng Wanzhou. Meng merupakan putri dari Ren. “Saya tentu saja keberatan dengan apa yang dilakukan AS. Tindakan bermotof politik demikian tidak bisa diterima,” kata Ren seperti dikutip Straits Times pada Selasa (19/2).

Pihak berwenang Kanada menangkap Meng pada 1 Desember lalu atas permintaan AS. Ia dituduh melakukan penipuan atau melanggar karena berbisnis di Iran. Padahal, Iran sebuah negara yang mendapat sanksi ekonomi dari AS.

Menanggapi kasus ini, Departemen Kehakiman AS membantah penangkapan Meng itu bermotif politik. Kasus Meng disebut berdasarkan bukti hukum yang valid. Kasus yang ditangani Departemen Hukum AS semuanya berdasarkan hukum dan bebas dari intervensi politik.

Huawei dan perusahaan jaringan Tiongkok lainnya ZTE, Corp dituduh bekerja atas perintah pemerintah Tiongkok. Peralatan perusahaan ini disebut bisa digunakan untuk memata-matai orang AS. Tuduhan ini tentu saja dibantah Huawei. Ren juga menegaskan, kegiatan spionase itu tidak akan mungkin dilakukan Huawei.

Setelah pelarangan AS untuk menggunakan Huawei, Ren mengatakan, pihaknya akan mengalihkan investasi perusahaannya ke Inggris. Dan skalanya akan lebih besar dari investasi yang direncanakan di AS. Pihak berwenang Inggris tampaknya tidak akan menuruti AS yang mengimbau sekutunya untuk tidak menggunakan Huawei karena rawan dimata-matai. [KRG]