Koran Sulindo –Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang nomor penerbangan JT 610 dipastikan jatuh dekat perairan Karawang, Jawa Barat.
Badan SAR Nasional menyebut pesawat yang mengangkut membawa 189 orang itu tersebut kehilangan kontak di ketinggian 2.500 meter.
Pesawat tersebut jatuh 11 nautical mile dari Tanjung Karawang atau 25 nautical mile dari Tanjung Priok.
“Konfirmasinya bahwa pesawat itu terbang dan lost contact sehingga kami berangkatkan armada, baik kapal laut, tim, dan helikopter,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Muhammad Syaugi dalam jumpa pers bersama KNKT di kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/10).
Syaugi menambahkan pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB tujuan Pangkalpinang. Pesawat kemudian lost contact pukul 06.33 WIB.
Ia menambahkan tim SAR Basarnas telah menemukan puing-puing pesawat, pelampung, dan handphone di sekitar lokasi kejadian.
Basarnas juga menyebut mereka mengerahkan robot penyelam untuk mencari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan utara Karawang, Jawa Barat. Robot tersebut digunakan untuk melihat keadaan di bawah air.
Robot ini merupakan alat sejenis kapal selam mini yang dilengkapi alat kamera dan dioperasikan melalui remotely operated vehicle (ROV) dan pernah dipakai untuk mencari kapal yang tenggelam di Danau Toba.
Sebelumnya, petugas Basarnas menyelam untuk menemukan pesawat dan korban di kedalam antara 30-35 meter.
Manajemen Lion Air dalam keterangan persnya menyebut pesawat hilang kontak 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir.
“Setelah 13 menit mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052″ E 107’06.628″ atau di sekitar Karawang,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (29/10) siang.
Lion Air mengklaim pesawat yang jatuh tersebut merupakan pesawat baru buatan 2018 dan dioperasikan 15 Agustus 2018 lalu. Pesawat juga dinyatakan laik operasi sebelum digunakan untuk mengangkut penerbangan komersial.
Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 anak dan 2 bayi sementara awak pesawat terdiri dari 2 penerbang dan 5 awak kabin.
Pesawat tersebut diterbangkan oleh Captain Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino dan enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Danang juga menambahkan kapten dalam penerbangan tersebut memiliki pengalaman lebih dari 6.000 jam terbang sedangkan kopilotnya memiliki pengalaman lebih dari 5.000 jam terbang.[TGU]