Presiden Donald Trump dan istrinya Melania Trump tiba di Inggris [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Perjalanan Presiden Donald Trump ke Inggris mendapat tanggapan dari koran nasional Skotlandia. Trump disebut sebagai “manusia yang mengerikan”. Dalam editorialnya, koran The Scotsman mengecam kebijakan Trump terhadap pengungsi dan dugaan pelecehan seksual terhadap perempuan.

Trump, demikian tulis The Scotsman seperti dikutip Business Insider, adalah seorang rasis, pembohong dan penjahat seksual. Juga seorang penipu yang menyombongkan dirinya agar orang lain percaya kepadanya. Editorial itu juga menyoal kecaman Trump kepada pemain National Football League (NFL) yang menolak berdiri sebagai bentuk protes terhadap diskriminasi dan rasisme di AS.

Di samping itu, editorial surat kabar itu mengingatkan tentang kebrutalan polisi di AS, kekerasan kaum Neo-Nazi yang didukung Trump meski menewaskan seorang perempuan di Charlottesville, Virginia; dan cara Trump membuat teori konspirasi mengenai peristiwa itu.

Editorial juga tak lupa hobi Trump yang suka mengecam berita palsu. Padahal sesuai dengan hitungan Washington Post, Trump berbohong rata-rata 6,5 kali per hari. Seperti Washington PostNew York Times juga membuat daftar pasti tentang kebohongan Trump.

Walau ibu Trump kelahiran Skotlandia tidak membuat citranya menjadi positif. Justru dengan segala tindakan Trump, citranya justru buruk. Terutama karena sikapnya ketika menangani masalah lapangan golf miliknya di Skotlandia.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Helsinki, Trump terlebih dulu akan mampir di lapangan golf miliknya yaitu Trump Turnberry. Helsinki merupakan lokasi pertemuan tingkat tinggi Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Koran itu berharap kehadiran Trump di Skotlandia disambut demonstrasi besar-besaran.

Ribuan demonstran menyemut di pusat kota Glasgow, kota terbesar di Skotlandia pada Jumat (13/7). Dan jumlah demonstran diyakini akan terus bertambah. Bersamaan dengan itu, demonstrasi dalam jumlah besar terjadi di London dengan membawa balon raksasa Trump.

Kepada The Sun, Trump berkata “balon itu menandakan, saya merasa tidak diinginkan di Inggris.” [KRG]