Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo mengatakan tidak mudah untuk melakukan negosiasi dalam proses akuisisi saham Freeport karena selama ini ternyata berjalan sangat alot. Penandatanganan “Head of Agreement” (HoA) yang rencananya akan digelar di Aula Mezzanine Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis.
“3,5 tahun yang kita usahakan sangat alot, jangan dipikir mudah, dan begitu sangat intens sekali dalam 1,5 tahun ini,” kata Presiden Jokowi, usai acara peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 yang digelar di ICE, BSD, Tangerang, Kamis (12/7/2018), seperti dikutip antaranews.com.
Menurut Jokowi, beberapa waktu terakhir negosiasi terus berjalan tanpa publikasi yang besar-besaran.
“Kita kerjakan ini diem, karena ini menyangkut negosiasi yang tidak mudah,” katanya.
Presiden mengapresiasi jajarannya ketika mendapatkan laporan holding industri pertambangan Inalum berhasil mencapai kesepakatan awal dengan Freeport.
“Pengolahan untuk meningkatkan kepemilikan kita menjadi 51 persen, dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah,” katanya.
Freeport Indonesia telah mengelola tambang emas di Papua selama lebih 50 tahun dengan porsi kepemilikan saham mayoritas.
“Nilainya nanti teknis Menteri BUMN, Menkeu, dan Menteri ESDM itu, juga valuasinya juga makan waktu panjang,” katanya.
Presiden mengharapkan akuisisi Freeport sebuah lompatan yang berdampak positif bagi Indonesia secara lebih luas dari sisi pendapatan, pajak, royalti, dividen, hingga retribusi. Selain itu nilai tambah komoditas tambang diharapkan bisa dinikmati seluruh masyarakat.
Jokowi menyatakan kesepakatan dengan Freeport sudah rampung.
“Namanya sudah deal, nanti tanda tangan. Artinya kesepakatan sudah rampung. Teknis masih ada di menteri,” kata Jokowi.
Sebelumnya, pemerintah mengakuisisi 100 persen Blok Mahakam dan menyerahkan pengelolaannya kepada Pertamina.
Penandatanganan Hari Ini
Penandatanganan “Head of Agreement” (HoA) yang rencananya akan digelar di Aula Mezzanine Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis.
Acara tersebut rencananya akan dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, serta perwakilan dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Freeport Indonesia.
Sebelumnya, ketika ditemui di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Rabu (11/7), Menteri BUMN mengatakan Inalum telah mendapatkan pinjaman terkait pengambilalihan saham PT Freeport Indonesia sebesar 5,2 miliar dolar AS.
“Laporannya dari Pak Budi (Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin) bahwa komitmennya sudah sampai 5,2 miliar dolar AS kita sudah dapat. Tetapi kita tidak pakai semua, karena nilainya tidak segitu,”kata Rini. [DAS]