Fahri Hamzah di ruang kerjanya di DPR.

Koran Sulindo – Penggeledahan yang dilakukan Detasemen Khusus Antiteror terhadap terduga teroris di Universitas Riau mendapat kritikan tajam dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Densus yang membawa senjata lengkap masuk ke kampus disebut Fahri mirip di zaman Orde Baru.

Lewat akun twitter-nya, Fahri menyampaikan kritiknya secara langsung kepada Presiden Joko Widodo dengan menyebutkan, hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Kalau senjata laras panjang sudah masuk kampus, maka kita telah kembali ke zaman batu.

“Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktivis. Maka bapak biarkan kejadian ini. Ini perang dengan mahasiswa!” cuit Fahri dalam akunnya seperti yang dikutip detik.com pada Sabtu (2/6).

Fahri dalam cuitannya itu juga menyinggung tentang Jokowi yang tidak memiliki kemampuan memahami permasalahan bangsa. Dan otak mini disebutnya menjadi wabah dan menjalar ke mana-mana. Lewat tindakan Densus itu, mimbar akademik telah dirusak negara.

Seperti Fahri, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri), Safriharto kaget dengan penggeledahan tersebut. Ia juga tidak mengetahui secara persis terkait penggeledahan yang dilakukan secara tiba-tiba itu. Karena itu, ia belum bisa menjelaskan tentang peristiwa itu.

Densus bersama dengan personel Kepolisian Daerah Riau menggeledah gedung Gelanggang Mahasiswa Fisip Unri. Upaya penggeledahan itu dikawal ketata oleh personel Brimob yang bersenjata lengkap. Menurut Safriharto, gedung tersebut selama ini digunakan sebagai sekretariat berbagai kelembagaan mahasiswa.

Selama ini, kata Safriharto, digunakan secara normal. Sama sekali tidak ada hal-hal yang mencurigakan. Sementara Kapolda Riau, Irjen Nandang mengakui, penggeledahan itu karena adanya dugaan jaringan terduga teroris di sana. Itu sebabnya, Densus menggeledah salah satu bangunan di kampus tersebut. [KRG]