Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara

Koran Sulindo – Raksasa jejaring sosial Facebook ternyata masih belum membayar pajak karena status bisnisnya yang belum memiliki bentuk usaha tetap atau (BUT).

Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara setelah kedatangan utusan Facebook membahas hasil investigasi kasus bocornya data pengguna.

“Saya tanya model bisnis kalian di Indonesia gimana? Orang lain sudah bayar pajak. Orang lain akan bikin PT dan  bisnis di Indonesia, Anda belum,” kata Rudiantara usai pertemuan di Kantor Kemenkominfo, Senin (7/5).

Rudiantara menganggap Facebook tidak bertindak kooperatif terkait pajak dan status hukum perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

“Belum. Makanya saya enggak datang waktu itu. Mereka itu seperti service company bukan bisnis,” kata Rudiantara.

Hal tersebut menjadi alasan Facebook belum secara resmi membayar pajak pendapatan di Indonesia.

Hari ini utusan Facebook yang dipimpin oleh Vice President Public Policy Asia Pacific Simon Milner berkunjung ke Kemenkominfo untuk menjelaskan kasus penyalahgunaan satu juta data pengguna Facebook Indonesia oleh pihak ketiga.

Pertemuan berlangsung sekitar setengah jam, dari pukul 13.00 hingga 13.30 WIB.

Seperti diketahui, Facebook saat ini sudah memiliki kantor operasional di Capital Place Lantai 49, Gatot Subroto, Jakarta sejak Agustus 2017 silam. Namun, kantor tersebut masih berupa perusahaan layanan dan tidak menangani bisnis.

Meski mengapresiasi niat baik Facebook datang ke Kominfo memberikan update soal operasionalnya di Indonesia, Rudiantara menyebut niat baik saja belum cukup tanpa disertai tindakan nyata.

“Saya minta kehadiran Facebook di Indonesia modelnya diubah. Ini untuk meng-address tiga hal. Pertama soal customer service, lalu hak dan kewajiban hukum, serta masalah fiskal. Saya bilang ubah cepat,” kata Rudiantara.

Sejauh ini tanpa status BUT, Facebook belum bisa terkena tindakan hukum termasuk karena Peraturan Menteri (Permen) tentang layanan Over The Top (OTT) belum tuntas.

Rudiantara menjanjikan OTT itu bakal rampung pada kuartal tiga 2018.(TGU)