Megawati Soekarnoputri dalam acara ulangtahun PDI Perjuangan, Januari 2017 lalu/pdiperjuangan.id

Koran Sulindo – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diramalkan akan memenangi Pemilu Legislatif 2019. Survei Cyrus Network menyebutkan 34,8 persen responden menjawab bakal memilih PDIP.

Survei yang digelar Cyrus Network itu dilakukan 27 Maret-3 April 2018 pada 1.230 responden di 123 kelurahan dan desa pada 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error +/- 3 persen.

“Pertanyaan yang diajukan, menurut Anda partai politik manakah yang paling berpeluang memenangkan pileg 2019 nanti? 34,8 persen publik nyatakan PDIP,” kata Managing Director Cyrus Networ Eko Dafid Afianto di Jakarta, Kamis (19/4).

Untuk pertanyaan ‘Jika parpol berikut ini adalah peserta pemilu dan hari ini adalah pileg, parpol manakah yang akan Anda pilih sebagai wakil Anda di DPR?’ PDIP meraup 26,9 persen.  Di tempat kedua dengan margin suara yang jauh Partai Golkar dan Gerindra sama-sama menggaet 11,5 persen.

Menyusul ketiga partai itu berturut-turut adalah PKB dengan 7,3 persen, Partai Demokrat 5 persen, PPP dan Perindo 4,3 persen, PKS 3,5 persen dan Partai Nasdem 3,3 persen. “Yang menarik adalah Perindo, partai baru tapi menjadi partai menengah. Setara dengan PPP dan di atas PKS,” kata Eko.

Sementara untuk itu PAN hanya meraih 1,5 persen, Hanura 1 persen, Partai Berkarya 0,8 persen, Partai Garuda dan PSI 0,3 persen dan PBB 0,1 persen.

Survei Cyrus Network juga menunjukkan bahwa 13,6 persen responden belum memutuskan pilihan sementara 0,8 persen memutuskan untuk tidak memilih dan 3,8 persen tidak menjawab atau rahasia.

Hasil survei juga menyebut, PDIP sebagai partai yang paling memperjuangkan kepentingan rakyat dan paling sering melakukan kegiatan di daerah. Partai itu juga dianggap paling siap mendekati kelompok anak-anak muda dan pemilih pemula.

Berbanding terbalik dengan PDIP yang menuai citra positif, Partai Golkar justru mendapatkan citra negatif karena dianggap sebagai partai paling korup. Partai ini sebenarnya mendapat keuntungan elektoral saat mengusung Jokowi sebagai capres.

“Ini menjadi penyebab angka Golkar agak terseok-seok dan belum bisa mengambil keuntungan elektoral dari dukungan terhadap Jokowi,” kata Eko.

Survei juga menyebut PSI menjadi partai yang tidak akan pernah dipilih di masa depan. Sementara Partai Perindo dianggap sebagai partai yang paling banyak memiliki uang untuk menghadapi pileg.(TGU)