Ilustrasi: Rakyat Thailand mnemberikan penghormatan terakhir pada Raja mereka/REUTERS/Athit Perawongmetha

Koran Sulindo – Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, mewakili Indonesia sebagai utusan khusus Presiden RI, Joko Widodo, menghadiri upacara Royal Cremation mendiang Raja Bhumibol Adulyadej (Rama IX) di Sanam Luang, Bangkok. Upacara kremasi dilakukan selama 5 hari, dan jenazah Bhumibol dikremasi Kamis (26/10) pukul 22.00 waktu setempat (sama dengan WIB).

Megawati tiba di Bangkok pada Rabu (25/10) sore didampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.

Menurut KBRI Bangkok, upacara kremasi diselenggarakan di tempat yang dibangun khusus untuk upacara di Sanam Luang, Bangkok. Kremasi diselenggarakan 1 tahun setelah wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej pada 13 Oktober 2016.

Acara ini juga akan dihadiri oleh sejumlah Tamu Kerajaan dan Pejabat Negara asing lainnya, yang berjumlah kurang lebih 42 dignitaries yang terdiri dari Raja, Ratu, Sultan, Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Putra/Putri Mahkota, dan Utusan Khusus negara sahabat.

Beberapa Raja dan Ratu dan Wakil Kerajaan asing yang akan hadir diantaranya H.M. King Letsie III dan H.M. Queen Masenate Mohato Seeiso dari Lesotho, H.M. King Jigme Khaesar Namgyel Wangchuck dan H.M. Queen Ashi Jetsun Pema Wangchuck dari Bhutan, H.M. King Tupou VI dan H.M Queen Nanasipau’u dari Tonga, H.M Queen Silvia dari Swedia, H.M Sofia dari Spanyol, H.M. Maxima dari Netherland, H.M. Mathilde dari Belgia, HRH Sheikh Khalifa bin Salman Al Khalifa dari Bahrain, HRH the Sultan of Perak Darul Ridzuan Sultan Nazrin Muizzuddin Shah ibni Almarhum Sultan Azlan Muhibbuddin Shah Al Maghfur-Lah dan Tuanku Zara Salim, dan Putra Mahkota Frederik dari Denmark.

Upacara Kremasi ini memiliki arti yang sangat penting dan sakral bagi rakyat Thailand yang sangat menghormati dan mencintai rajanya.

Bagi rakyat Indonesia, Mendiang Raja Bhumibol Adulyadej juga memberikan kesan yang mendalam karena peran Mendiang Raja dalam membangun hubunganpersahabatan antara Indonesia dan Thailand. Pada 1957 dan 1960, Raja Bhumibol Adulyadej, didampingi oleh Ratu Sirikit, mengadakan kunjungan di beberapa tempat di Indonesia, dan mengadakan pertemuan dengan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.

Upacara 5 Hari

Pembangunan kompleks kremasi yang luas dekat Grand Palace memakan waktu hampir setahun. Pengganti Bhumibol, yang merupakan putranya, Raja Maha Vajiralongkorn, akan menyalakan api pada upacara kremasi.

Abu Bhumibol kemudian akan dikumpulkan dan dibawa ke istana pada Jumat (27/10/2017). Dua hari kemudian, sebuah upacara akan diselenggarakan lagi.

Upacara kremasi secara Buddha diperkirakan akan menarik 250.000 orang dari seluruh Thailand.

Prosesi kremasi Raja Thailand Bhumibol Adulyadej dilaporkan telah menelan biaya hingga tiga miliar baht (Rp 1,2 triliun).

Hampir selama sebulan, para arsitek, perancang, seniman, dan pengukir bekerja keras membangun tempat kremasi Bhumibol di Sanam Luang, Bangkok. Mereka mendirikan sembilan paviliun dari emas yang dihiasi ribuan patung, karya seni, dan bunga cendana. [DAS]

Ilustrasi: Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani tiba di Bangkok, Thailand/ KBRI Bangkok