Pencemaran Danau Toba [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Tingkat pencemaran Danau Toba berada dalam tahap yang mencemaskan. Padahal, danau terbesar di Indonesia itu telah ditetapkan menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata prioritas.

Rupanya kondisi demikian menjadi perhatian Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Karena dibutuhkan kondisi yang bagus untuk mendukung Danau Toba sebagai prioritas tujuan wisata.

Pencemaran Danau Toba disebut bersumber dari beberapa hak. Misalnya, kotoran hewan piaraan yakni kotoran sapi dan babi. Tingkat pencemaran dari hewan piaraan mencapai 1,6 ton per hari. Lalu, pencemaran itu juga berasal dari keramba ikan.

“Pencemaran juga berasal dari perusahaan industri perikanan di sekitar danau. Data dari kami jumlah hotel di sana mencapai 30 unit dengan 1.000 kamar. Kondisi berat,” kata Siti seperti dikutip Kontan pada pekan lalu.

Untuk mengatasi masalah itu, Siti menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun instalasi pengelolaan air limbah. Lokasinya sedang dikaji. Mungkin saja di Parapat dan akan selesai pada tahun ini.

Selain memperbaiki, Kementerian Lingkungan dan Kehutanan juga akan memperkuat pengelolaan danau termasuk Danau Toba. Memperbaiki itu, kata Dirjen Aliran Sungai dan Hutan Lindung Hilman Nugroho, antara lain dengan menegakkan hukum atas kegiatan yang mencemari danau.

Semuanya akan dituangkan dalam bentuk peraturan pemerintah. Dan saat ini, kata Hilman, sedang dalam penyusunan. [KRG]