Tim WHO tiba di Bandara Internasional Kigali di Rwanda pada tanggal 3 Maret 2021, membawa kargo berisi 240.000 dosis vaksin COVID-19. (Sumber: World Health Organization (WHO))
Tim WHO tiba di Bandara Internasional Kigali di Rwanda pada tanggal 3 Maret 2021, membawa kargo berisi 240.000 dosis vaksin COVID-19. (Sumber: World Health Organization (WHO))

Kesehatan yang baik sangat penting untuk kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menjalani kehidupan yang memuaskan, mencapai potensi, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) didirikan pada 7 April 1948. Organisasi tersebut bekerja di seluruh dunia untuk meningkatkan kesehatan, menjaga dunia tetap aman, dan melayani orang-orang yang rentan. Sejarah pendiriannya tidak terlepas dari upaya organisasi-organisasi terdahulu untuk melawan penyakit-penyakit mematikan.

Kesadaran akan kesehatan dunia berkembang di tahun 1800-an. Menurut The Lancet, pada masa itu perdagangan dan perjalanan yang meningkat dengan Timur menyebabkan wabah kolera dan penyakit epidemik lainnya di Eropa.

Epidemi kolera menewaskan puluhan ribu orang di Eropa pada tahun 1830 dan 1847. Sebagai tanggapan, Konferensi Sanitasi Internasional pertama diadakan di Paris pada tahun 1851. Pada saat itu, penyebab kolera tidak diketahui. Karena perbedaan politik, pertemuan ini dan beberapa pertemuan berikutnya hanya mencapai sedikit hal.

Meskipun demikian, konferensi tersebut merupakan upaya pertama dalam membangun mekanisme kerja sama internasional untuk pencegahan dan pengendalian penyakit. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan diadopsinya Konvensi Sanitasi Internasional pada tahun 1892 untuk pengendalian kolera.

Di Amerika, Biro Sanitasi Internasional didirikan pada tahun 1902. Biro tersebut merupakan cikal bakal Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO). Pendiriannya menjadikan PAHO sebagai badan kesehatan internasional tertua di dunia.

Di Eropa, L’Office International d’Hygiene Publique didirikan pada tahun 1907. Dan pada tahun 1919, Liga Bangsa-Bangsa mendirikan Organisasi Kesehatan Liga Bangsa-bangsa di Jenewa.

Konvensi Sanitasi Internasional direvisi pada tahun 1926 untuk memasukkan ketentuan-ketentuan tentang melawan cacar dan tifus. Konferensi Sanitasi Internasional terakhir diadakan di Paris pada tahun 1938 menjelang Perang Dunia 2.

Pendirian WHO

Segera setelah Perang Dunia 2 di tahun 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional di San Francisco memberikan suara untuk mendirikan organisasi kesehatan internasional yang baru. Setahun kemudian, Konferensi Kesehatan Internasional di New York menyetujui Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia.

Antara tahun 1946 dan 1948, sebuah Komisi Sementara dengan 18 negara bagian mengambil alih pekerjaan L’Office International d’Hygiene Publique, Organisasi Kesehatan Liga Bangsa-Bangsa, dan Divisi Kesehatan Administrasi Bantuan dan Rehabilitasi PBB.

Pada tahun 1948, Konstitusi WHO memperoleh cukup banyak tanda tangan untuk memberlakukannya. Konstitusi tersebut mulai berlaku pada tanggal 7 April 1948, menandai pendiriannya. Organisasi Kesehatan Pan Amerika menjadi salah satu dari enam organisasi regional WHO.

Tugas WHO adalah mengkoordinasikan urusan kesehatan dalam sistem PBB. Majelis Kesehatan Dunia Pertama bertemu di Jenewa pada musim panas tahun 1948 dan menetapkan malaria, tuberkulosis, penyakit kelamin, kesehatan ibu dan anak, teknik sanitasi, dan gizi sebagai prioritas.

Organisasi tersebut memiliki anggaran sebesar US$5 juta pada masa itu dan terlibat dalam berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, termasuk kampanye massal melawan penyakit frambusia, sifilis endemik, kusta, dan trachoma.

Kini, tanggal 7 April diperingati setiap tahun sebagai Hari Kesehatan Sedunia. [BP]