Adolf Hitler berdiri bersama unit SA selama parade Nazi di Weimar, tempat konstitusi Republik Weimar dirancang pada tahun 1919. Weimar, Jerman, 1931. (Sumber: Holocaust Encyclopedia)

Malam Pisau Panjang (alias Pembersihan Berdarah atau Röhm-Putsch) pada tanggal 30 Juni 1934 adalah pembersihan kelompok paramiliter Nazi Sturmabteilung (SA) yang berlanjut hingga tanggal 1 dan 2 Juli.

Merangkum dari World History Encyclopedia, Adolf Hitler (1889-1945) waspada terhadap kekuatan SA yang semakin meningkat dan merasa malu dengan perilaku kasar kelompok tersebut setelah ia menjadi kanselir Jerman.

Dia juga membutuhkan dukungan dari Angkatan Darat Jerman, yang melihat SA sebagai saingan.

Atas alasan tersebut, dia memerintahkan pembunuhan pemimpin SA Ernst Röhm (1887-1934) bersama dengan banyak komandan SA penting lainnya dan musuh politik rezim Nazi yang baru.

Dibenarkan sebagai pembersihan terhadap para komplotan berbahaya terhadap negara, Malam Pisau Panjang mengungkapkan bahwa para pemimpin Nazi menganggap diri mereka berada di atas hukum.

Sturmabteilung

Adolf Hitler menjadi pemimpin NSDAP (Partai Pekerja Sosialis Nasional Jerman) yang berpusat di Munich pada tahun 1921.

Partai tersebut tidak beraliran sosialis dan sama sekali tidak mempedulikan kaum pekerja, tetapi Hitler memilih nama tersebut agar partainya yang ultra-nasionalis itu dapat menarik perhatian seluas-luasnya.

Kelompok paramiliter SA atau Sturmabteilung telah dibentuk pada tahun 1921 dan diberi berbagai fungsi, seperti melindungi pertemuan partai Nazi, mendistribusikan propaganda, mengintimidasi para pemilih, dan menyerang pesaing partai atau mereka yang diidentifikasi sebagai ‘orang yang tidak diinginkan’, seperti orang Yahudi.

Keanggotaan SA yang terus bertambah pada awal tahun 1920-an telah membuat Hitler waspada.

DIa memutuskan untuk membentuk pengawal pribadinya sendiri, kelompok yang jauh lebih kecil tetapi lebih loyal yang disebut Stosstrupp-Hitler (Pasukan Kejut Hitler).

Pertumbuhan SA diawasi oleh pemimpinnya, Ernst Röhm.

Dia berperan penting dalam pembentukan cabang “senam dan olahraga” partai Nazi, yang kemudian berubah menjadi SA.

Sebagai salah satu sekutu terlama Hitler, Röhm juga berpartisipasi dalam Beer Hall Putsch.

Schutzstaffel

Hitler kembali waspada terhadap SA yang terus berkembang.

Akibatnya, pada tahun 1925, ia mencoba lagi untuk menciptakan saingan bagi SA, dan kali ini ia jauh lebih berhasil.

Kelompok paramiliter Schutzstaffel (SS) bersumpah setia kepada Hitler secara pribadi.

Sejak tahun 1929, SS dipimpin oleh Heinrich Himmler (1945-1900), veteran lain dari Kudeta Munich.

SS lebih kecil dan lebih elit dibandingkan SA, baik dalam metode perekrutan dan pelatihannya.

Röhm melihat bahwa SS merupakan pesaing serius bagi posisinya sendiri, jad dia meninggalkan partai Nazi pada bulan Mei 1925.

Röhm menghabiskan lima tahun berikutnya di Bolivia. Sementara itu, SA terus berkembang di bawah kepemimpinan baru, mencapai 100.000 anggota pada tahun 1929.

Pada awal tahun 1930-an, Hitler kembali beralih ke SA, dan Röhm diterima kembali sebagai pemimpinnya pada bulan Januari 1931.

Röhm kini diizinkan untuk mengatur ulang SA di sepanjang garis yang lebih militer. Pada tahun 1933, SA membanggakan 2,3 juta anggota.

Hitler dan Ancaman SA

Dalam kampanye pemilihan umum Maret 1933, SA melanjutkan kegiatannya yang biasa, yaitu menghambat kampanye partai-partai lawan dan mengintimidasi pemilih di tempat pemungutan suara.

Nazi memenangkan 44% suara dalam pemilihan umum. Hitler harus mempertahankan kesetiaan Angkatan Darat Jerman atau dia dapat digulingkan dengan paksa.

Angkatan Darat melihat SA sebagai ancaman langsung terhadap perannya di negara tersebut.

Selain itu, Menteri Pertahanan, Jenderal Werner von Blomberg (1878-1946), mengkritik Hitler secara pribadi karena tidak melakukan tindakan lebih banyak untuk mengekang kekerasan berlebihan SA.

Setelah yakin dengan arah angin yang bertiup, Hitler meyakinkan para jenderal bahwa dia akan memenggal kepala SA dan memastikan hanya angkatan darat yang berhak memanggul senjata.

Dengan adanya angkatan darat dan SS, Hitler tidak lagi perlu dipermalukan oleh SA yang kejam.

SA Dituduh

Röhm dan SA dituduh, tanpa bukti apa pun, menimbun senjata dan merencanakan revolusi melawan rezim Nazi yang masih muda.

Rumor-rumor tentang Röhm disebarkan kepada Hitler oleh para pesaing terbesar Röhm, Hermann Göring (1893-1946) dan Himmler.

Sebuah cerita direkayasa bahwa Röhm telah menerima 12 juta mark dari Prancis untuk melancarkan kudeta.

Homoseksualitas Röhm tidak pernah mengganggu Hitler sebelumnya, tetapi sekarang hal itu dipakai sebagai alasan lain untuk menyerang pemimpin SA.

Maka direncanakanlah pemusnahan dramatis SA, yang kemudian dikenal sebagai Pembersihan Berdarah atau Malam Pisau Panjang, tetapi sebenarnya merupakan periode kekerasan yang berlangsung dari 29 Juni hingga 1 Juli 1934.

Eksekusi Röhm

Hitler terbang ke Munich dan, ditemani oleh pasukan SS, menyerbu markas SA, Brown House, sambil merampas lencana dari para komandan SA di sana.

Röhm dan rombongannya ditangkap di kota spa Bad Wiessee pada tanggal 30 Juni. Röhm dibangunkan dari tempat tidurnya di Hotel Hanselbauer.

Versi lain menceritakan Hitler bersenjatakan pistol saat memasuki hotel sementara bangunan itu dikepung dengan aman oleh pasukan SS.

Dengan penahanan Röhm, kata Kolibri (“burung kolibri”) dikirim sebagai sinyal kepada Göring dan Himmler untuk melanjutkan penangkapan komandan SA dan musuh Nazi lainnya di Berlin.

SS dan Gestapo menyusun daftar 82 nama yang telah diatur sebelumnya.

Röhm dimasukkan ke dalam sel di Penjara Stadelheim di Munich. Keenam anggota SA yang ditangkap bersamanya langsung dijajarkan di dinding dan ditembak.

Hitler kemudian menyatakan bahwa 77 konspirator langsung ditembak mati pada Malam Pisau Panjang.

Sebanyak 110 pemimpin SA lainnya juga diidentifikasi untuk dieksekusi, sebuah proses yang dibantu oleh orang dalam SA bernama Viktor Lutze (1890-1943).

Pada tanggal 1 Juli, Röhm diberi sebuah surat kabar berisi cerita tentang “Röhm Putsch” yang gagal dan kemudian ditawari pistol untuk menembak dirinya sendiri, tetapi dia menolak.

Menurut beberapa sumber, Röhm menyatakan, “Jika saya harus dibunuh, biarkan Adolf melakukannya sendiri.”

Baik komandan SS Theodor Eicke (1892-1943) atau ajudannya Michael Lippert (atau keduanya) kemudian menembak Röhm, yang telah membuka bajunya untuk menerima serangan fatal tersebut.

Yang terpenting, mungkin, Eicke dipromosikan pada tanggal 4 Juli untuk menjadi inspektur kamp konsentrasi Nazi.

Röhm dihapus dari sejarah Nazi. Foto-foto resmi disingkirkan dari pandangan.

Semua salinan film propaganda Victory of Faith, sebuah film tentang Rapat Umum Nuremberg tahun 1933, dihancurkan atas perintah Hitler karena film tersebut menunjukkan Führer dan Röhm dalam hubungan yang bersahabat (satu salinan film tersebut ditemukan kembali di Inggris pada akhir abad ke-20).

Bahkan buku-buku yang berisi foto-foto Hitler dan Röhm bersama-sama juga dihancurkan.

Serangan terhadap SA secara luas dilihat oleh masyarakat sebagai kontrol yang diperlukan terhadap apa yang pada akhirnya hanyalah sekelompok penjahat.

Malam Pisau Panjang mungkin merupakan peristiwa berdarah, tetapi, kata Hitler, peristiwa itu telah menghindari perang saudara yang jauh lebih berdarah.

Mantan presiden Hindenburg setuju dengan penilaian ini dan secara terbuka memuji tindakan Hitler terhadap SA. [BP]