Selain perjanjian mineral, Ukraina dan Amerika Serikat masih mengusahakan gencatan senjata tanpa syarat. (Sumber: @V_Zelenskiy_official)

Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melaporkan kemajuan dalam perjanjian dengan AS terkait logam tanah jarang. Hal ini dilaporkan oleh situs Ukrainian National News (UNN) pada Kamis (17/04/2025).

Perjanjian ini diharapkan akan mendatangkan manfaat ekonomi bagi kedua negara.

Dalam pidato malamnya, Zelenskyy menyatakan masalah hukum dasar terkait perjanjian logam tanah jarang hampir rampung.

Jika semuanya berjalan cepat dan konstruktif, perjanjian tersebut akan membawa hasil ekonomi bagi Ukraina dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Menteri Ekonomi Ukraina Yulia Svyrydenko melaporkan melaui Facebook pada Rabu (16/04/2025) bahwa tim Ukraina dan Amerika telah mencapai ‘kemajuan signifikan’ dalam menggarap perjanjian kemitraan ekonomi dan dana investasi untuk rekonstruksi Ukraina.

Mereka berharap formalisasi perjanjian dengan nota kesepahaman yang relevan akan selesai dalam waktu dekat.

Kedua tim akan terus mengerjakan poin-poin tertentu dan perjanjian itu sendiri akan tunduk pada ratifikasi di parlemen unikameral Ukraina (Verkhovna Rada).

“Tim teknis kami telah bekerja sama secara menyeluruh dalam perjanjian tersebut—ada kemajuan yang signifikan, para pengacara telah memberikan penekanan yang tepat dalam rancangan perjanjian”, tulis Svyrydenko.

Menurutnya, “tim-tim tersebut masih akan bekerja pada poin-poin tertentu dalam perjanjian itu, banyak yang telah dikerjakan, dan tingkat perjanjian tersebut seharusnya cukup tinggi”.

“Perjanjian tersebut akan tunduk pada ratifikasi oleh Verkhovna Rada Ukraina, akan memberikan peluang untuk investasi dan pembangunan di Ukraina, dan juga akan memastikan kondisi untuk pertumbuhan ekonomi yang nyata bagi Ukraina dan Amerika Serikat,” tegasnya.

Perjanjian mineral seharusnya ditandatangani pada akhir Februari saat kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke Washington. Namun, karena terjadi perselisihan antara Zelenskyy dan Trump di Ruang Oval, penandatanganan tidak terlaksana.

Pada tanggal 25 Maret, Zelenskyy menyatakan Amerika Serikat menawarkan versi baru dari perjanjian mineral, yang akan menyediakan ratifikasi di Verkhovna Rada.

Pemerintahan Trump, sebagaimana ditulis Bloomberg, bersikeras agar Ukraina membuat perjanjian tentang pembagian keuntungan dari proyek investasi Ukraina di masa mendatang, termasuk mineral dan infrastruktur.

Washington melihat hal ini sebagai kompensasi atas puluhan miliar dolar dalam bentuk senjata dan bantuan lain yang diberikan kepada Ukraina di bawah Presiden Joe Biden sejak Rusia menyerang Ukraina tiga tahun lalu.

Namun, kabarnya, pemerintahan Trump telah menurunkan taksiran bantuannya untuk Ukraina dari 300 miliar dolar AS menjadi 100 miliar dolar AS. Angka ini mendekati taksiran Ukraina sebesar 90 miliar dolar AS. [BP]