Ilustrasi

Koran Sulindo – Sain Alim tampil menjadi yang tercepat pada kelas paling bergengsi yakni kategori 42 km open putra dalam ajang Mandiri Jogja Marathon 2017 yang berlangsung Minggu (23/4). Sain mencatatkan waktu 2:49:21, karenanya ia meraih hadiah Rp70 juta. Adapun runner up diraih pelari Eldak Kafolamau dengan waktu 2:53:20 dan peringkat ketiga direbut Ishari setelah membukukan waktu 3:03:01.

Sedangkan pada kategori 42 km open wanita, tampil sebagai yang tercepat pelari Yulianingsih dengan waktu 3:07:33, dan meraih hadiah Rp70 juta. Sementara runner up dan peringkat ketiga diraih pelari Mery Paijo dan Irma Handayani dengan catatan waktu masing-masing 3:13:25 dan 3:28:12.

Mandiri Jogja Marathon 2017 yang mengambil tempat start dan finish di candi Prambanan ini diikuti sebanyak 6.210 pelari yang tak hanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan juga pelari nasional seperti Agus Prayogo, namun juga diikuti 11 pelari internasional dari 4 negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand dan AS. Adapun total hadiah yang diraih para pemenang dalam Mandiri Jogja Marathon 2017 melombakan 4 kategori mencapai Rp 783,5 juta.

Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, Yogya dipilih untuk menyelenggarakan marathon  karena Yogya merupakan satu dari 10 tujuan wisata yang dicanangkan pemerintah sebagai kawasan wisata. “Jadi kita dukung. Kebetulan, Jogja juga memiliki keindahan alam yang luar biasa, utamanya di Candi Prambanan ini, yang memiliki alam pedesaan yang indah,” katanya.

Dalam lomba marathon ini, tambah Rohan, para peserta melintasi 13 desa serta candi-candi, termasuk Candi Prambanan, Candi Plaosan Lor, Candi Kidul Plaosan, Candi Sewu, Candi Bubrah, Candi Lumbung, dan Candi Prambanan. “Kita bisa lari di tengah sawah dan di antara candi. Ini baru pertama kali dilakukan dan belum pernah ada di dunia mana pun,” ucap Rohan lagi.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, melalui penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon, maka Mandiri turut mengembangkan sport tourism di Tanah Air, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi wisata yang besar.

“Sebagai kota budaya, Yogyakarta perlu memiliki event olahraga yang bisa mengangkat dan mempromosikan kekayaan budayanya di tingkat internasional sehingga bisa meningkatkan angka kunjungan wisata,” tutur Kartika.

Ke depan, lanjut Kartika, Mandiri akan terus meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon ini agar semakin banyak pelari yang ikut dan hadir di Yogyakarta.

Kartika mengaku merasa puas dengan terselenggaranya lomba marathon pertama di Yogyakarta, karena animo peserta yang tinggi untuk ambil bagian. “Ini menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat Indonesia betapa pentingnya berolahraga, serta semakin populernya olahraga lari di Tanah Air,” kata Kartika.

Pada kesempatan itu Mandiri juga mengucurkan bantuan (CSR) untuk Pemda DIY sekitar Rp 1, 6 miliar. Dana ini dipergunakan untuk perbaikan  6 titik jalan yang dilewati peserta marathon, renovasi MCK di 8 titik,, bedah rumah 10 unit di Kulon Progo, 1 unit motor ambulance dan 1 unit motor kesehatan. [YUK]