Yang Berbeda dari Lola Amaria

Koran Sulindo – Hati sineas dan pelakon Lola Amaria hatinya kepincut dengan keindahan alam Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Lewat film terbarunya berjudul Labuan Hati, Lola Amaria mengeksplorasi keindahan kota nelayan yang terletak di ujung barat Flores itu.

Karya terbarunya itu menjadi pembeda dari karya-karya perempuan kelahiran Jakara, 30 Juli 1977,ini, seperti film Minggu Pagi di Victoria Park atau Novel tanpa Huruf R. Kedua flm sebelumnya lebih memberi aksentuasi pada perjuangan perempuan untuk bisa survive. Dalam dua film itu, Lola pun menjadi sutradara sekaligus pelakon utamanya.

“Kali ini masih tentang perempuan, tapi saya padu dengan keindahan alam di Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Untuk yang indah-indah, saya lebih banyak mengeksplorasi keindahan bawah laut, ”tutur Lola, awal Maret lalu.

Bersama tim khusus ahli underwater, syuting di bawah lau itu dilakukan dengan detail dan persiapan yang matang. Dari sini banyak sekali adegan sport diving yang menarik yang didapat. “Kita bisa menyaksikan dari jarak dekat binatang laut yang dikenal dengan nama Manta Ray, yang mirip dengan ikan pari,” tutur perempuan berdarah Palembang-Sunda yang pernah terlibat dalam pembutan film Beth dan Ca Bau Kan ini.

Kisah film ini mengangkat tentang tiga sosok perempuan beda usia dan  beda karakter yang bergelut untuk menyelesaikan masalahnya masing-masing.  “Tepatnya, saya ingin menuturkan who are woman and what women really want. Ingin menarasikan apa yang kami pikirkan sehari-hari, tentang perempuan dan segala hal yang berhubungan denga itu,” ungkap Lola.

Untuk skenarionya, ia mempercayakan kepada Titien Wattimena. Adapun Nadine Chandrawinata, Ramon Y. Tungka, Kelly Tandiono, dan Ully Triani adalah beberaoa pelakon yang tampil di film anyar Lola Amaria itu. [DPS]