Trump dan Kim Kemungkinan Akan Kembali Bertemu Akhir Februari Nanti

Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin DPRK Kim Jong un. (foto/Kevin Lim / The Straits Times / Reuters)

Koran Sulindo – Setelah pertemuan bersejarah mereka pada tahun lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengadakan pertemuan kedua dengan pemimpin Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) Kim Jong Un pada akhir Februari nanti. Dan pada saat yang sama, ia berkeras mempertahankan saksi ekonomi terhadap Korea Utara.

Rencana pertemuan itu setelah Trump bertemu dengan utusan khusus Korea Utara Kim Yong Chol. Pertemuan tersebut bisa jadi menjadi tanda akan ada negosiasi baru atas persoalan nuklir Korea Utara yang sebelumnya tak menemui titik terang.

“Presiden Trum dan Kim Yong Chol bertemu sekitar 1,5 jam dan membicarakan denuklirisasi dan rencana pertemuan kedua yang kemungkinan akan digelar pada akhir Februari nanti,” kata juru bicara Gedung Putih Putih Sarah Sanders seperti dikutip Channel News Asia pada Sabtu (19/1).

Dikatakan Sanders, kendati pembicaraan Trump dan Kim Yong Chol berkembang dan mengarah ke hal-hal positif, AS akan tetapi tetap dalam posisi mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara. Padahal, setelah bertemu dengan Kim Jong Un di SIngapura pada tahun lalu, Trump menyebutkan, nuklir Korea Utara tidak lagi menjadi ancaman.

Beberapa jam sebelum bertemu dengan Kim Yong Chol, Trum mengatakan, AS telah memperbarui strategi pertahanan rudalnya dan menyasar negara-negara dengan tingkat ancaman yang tinggi serta berkelanjutan. Dalam pertemuan di Singapura, Kim Jong Un sepakat untuk melaksanakan denuklirisasi di Semanjung Korea.

AS lantas menagih janji tersebut. Korea Utara akan tetapi menginginkan itu dilakukan secara bertahap dan AS tidak menerimanya. Kembali pembicaraan tentang denuklirisasi menemui jalan buntu. Di tengah kebuntuan itu, Trump dan Kim Jong Un sama-sama mengutarakan niat mereka untuk kembali bertemu.

Seorang analis berbasil Washington, Harry Kazianis mengatakan, rencana pertemuan kedua antara Trump dan Kim adalah perkembangan yang positif. Namun, setidaknya negara harus menunjukkan manfaat nyata dari pertemuan itu. Vietnam disebut sebagai negara tuan rumah tempat pertemuan kedua antara Trump dan Kim. Vietnam punya hubungan baik dengan AS maupun Korea Utara.

Tetapi, ada opsi-opsi lain tentang lokasi pertemuan kedua seperti Bangkok, Hawaii atau kembali di Singapura. [KRG]