Koran Sulindo – Meski masih berada dalam situasi pandemi Covid-19, bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan sektor kredit dengan baik pada Triwulan II/2021. Hingga pertengahan 2021, total kredit secara bank only yang berhasil disalurkan oleh bank bjb tumbuh hingga 6,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 91,2 trilliun.
“Pertumbuhan tersebut berada di atas industri perbankan nasional yang tercatat masih minus 1,23%,” ungkap Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam keterangannya, Jumat (30/7).
Berdasarkan data yang dihimpun perusahaan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit konsumer yang juga tumbuh sebesar 4,2% yoy menjadi Rp 60,8 trilliun. Selain itu, kredit segmen komersial pun tumbuh hingga 18,8% menjadi Rp 17,3 trilliun.
Meski demkian, kredit segmen UMKM dalam triwulan ini tercatat mengalami -3,8% yoy. Dari Rp 6 triliun di periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 5,8 trilliun di periode ini.
“Tingkat pertumbuhan kredit sektor UMKM melandai karena terdampaknya sektor lembaga keuangan di masa pandemi Covid-19. Sehingga, ekspansi penyaluran UMKM melalui pola channelling dengan BPR belum dapat dilakukan secara optimal,” ungkap Yuddy.
Namun, KPR tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% yoy menjadi Rp 7,2 trilliun. Hal tersebut terjadi seiring dengan permintaan dan penjualan properti yang mulai pulih perlahan. Selain itu salah satu faktor yang memicu kenaikan KPR adalah penyaluran FLPP dari Januari sampai dengan triwulan ke-2 2021 yang mencapai Rp 449 miliar dengan jumlah penyaluran sebanyak 4.449 debitur di mana pada 2021, bank bjb menargetkan penyaluran pembiayaan KPR FLPP untuk sekitar 5.700.
“Dengan mempertimbangkan perkembangan permintaan kredit baik konsumsi masyarakat maupun kebutuhan modal usaha serta risiko yang mungkin dihadapi, sampai dengan akhir 2021 ini kami memproyeksikan pertumbuhan Kredit pada level 7-8%,” ungkap Yuddy. [Adv]