Ilustrasi/Istimewa

Koran Sulindo – Berbagai survei yang dilakukan oleh lembaga survei nasional yang kredibel menggambarkan sudah tercapainya situasi “steady state” dengan trend cenderung datar (flat).

“Dinamika politik ditentukan gerak pemilih mengambang dan pemilih yang belum mengambil keputusan dengan jumlah yang kian mengecil, dan sulit mengejar selisih Jokowi-KH Ma’ruf Amin yang berada antara 13,5 % hingga 26% di atas Prabowo-Sandi,” kata Sekertaris Tim Kampanye Nasional(TKN)nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Kamis (21/3/2019), melalui rilis media.

Survei dari berbagai lembaga kredibel seperti Indikator Indonesia, SMRC, LSI, Populi, Charta Politika, Polmark, Litbang Kompas, dan Roy Morgan, menemukan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf tak terkejar lagi.

Debat cawapres diharapkan oleh Tim 02 sebagai penaik dukungan terhadap Prabowo-Sandi berakhir anti-klimaks.

Menurut Hasto, kepiawaian KH. Ma’ruf Amin dengan karakter otentik sebagai ulama bersarung, mampu menghadapi Sandiaga Uno yang terkesan mendaur ulang ide lama seperti OK-OC.

“Praktis daya dukung Sandi saat debat hanya tampilan jas mahal yang justru menjadi kontras dengan sosok ulama yang sederhana. Begitu kuatnya kharisma Kiai Ma’ruf, sehingga Sandi memiliki hambatan untuk menyampaikan gagasan besar yang segar,” katanya.

Menurut Sekjen PDI Perjuangan tersebut, hasilnya Kiai Ma’ruf menampilkan berbagai terobosan yang bersemangat muda, seperti opera house, 10 years challenge, atau kehadiran decacorn.

“Terbukti kualitas pemimpin ditentukan pada karakter dan kematangan jiwa, bukan pada penampilan fisik,” katanya.

Survei terakhir yang dirilis Rabu (20/3/2019) kemarin tetap mengikuti pola kecenderungan data tersebut (ekstrapolasi), juga menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda. Perkiraan hasil ekstrapolasi mencapai 56,8% utk Jokowi-KH Ma’ruf Amin dibandingkan Prabowo-Sandi 43,2% .

Sementara survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang dirilis Minggu (17/3/2019) lalu, menunjukkan, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin berada di angka 57,6 persen, sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 31,8 persen.

“Seluruh parpol Koalisi Indonesia Kerja pasca konsolidasi dengan para kepala daerah, wakil kepala daerah, dan pimpinan DPRD, semakin memperkuat gerak teritorial guna mempertebal selisih kemenangan bagi Jokowi-KH Ma’ruf Amin,” kata Hasto. [DAS]