Koran Sulindo – Partai Golkar menunjuk Siti Hediati Hariyadi menjadi pimpinan MPR menggantikan Mahyudin. Ketua Koordinator bidang Kepartaian DPP Partai Golkar Ibnu Munzir membenarkan hal tersebut.

Surat penetapan tersebut dikirimkan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus ke MPR untuk segera diproses. Ibnu mengatakan pergantian pimpinan MPR ini kemungkinan  hanya untuk penyegaran saja. “Iya benar, proses itu memang sudah berjalan,” kata Ibnu Munzir kepada wartawan melalui pesan singkat, Sabtu (10/3).

Kabar pergantian Mahyudin dengan Titiek Soeharto sudah berhembus sejak akhir tahun 2017. Mahyudin pun telah berulang kali merespon isu tersebut.

Menurutnya, mekanisme pergantian pimpinan MPR tidak dapat serta merta dilakukan partai politik, sebab pimpinan MPR juga diwakili dari unsur DPD RI. “Ada aturan dalam UU MD3 tentang posisi jabatan di MPR,” kata  Harrison.

Tak hanya pergantian di pimpinan MPR, sebelumnya Golkar juga melakukan perombakan pimpinan fraksi. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menunjuk ketua komisi XI Melchias Markus Mekeng sebagai ketua fraksi menggantikan Robert J Kardinal.

Saat dikonfirmasi, Mekeng membenarkan kabar tersebut. Diakuinya, surat dari DPP Partai Golkar telah dikirimkan ke pimpinan MPR untukdiproses lebih lanjut. “Iya. Surat perubahan fraksi dari DPP sudah dikirim ke Ketua DPR,” kata Mekeng.

Menurut Mekeng, surat pergantian pimpinan fraksi dikirimkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus‎.

Setelah surat dikirimkan ke DPR, maka pimpinan akan menggelar rapat untuk memproses surat tersebut. “Ya harus melalui mekanisme pimpinan dulu, baru dibacakan di Paripurna,” kata Mekeng.[CHA]