Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin Hasto Kristiyanto

Koran Sulindo – Sejumlah keluarga pendiri Nahdatul Ulama (NU) yang mendeklarasikan dukungan ke kubu Prabowo-Sandi tak terlalu dikhawatirkan kubu Jokowi-KH Ma’ruf Amin.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, dukungan kepada Prabowo-Sandi itu terjadi mungkin karena belum melihat sejumlah fakta.

“Mungkin mereka belum tahu kalau Pak Prabowo tak tegas sikapnya terhadap pemindahan kedutaan (Australia) ke Israel. Jadi setelah tahu, mungkin akan berpikir ulang,” kata Hasto, di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

“Apalagi nanti setelah melihat video Pak Sandiaga Uno ke makam (KH Bisri Syansuri), yang tidak bisa menghormati makam tokoh-tokoh NU, mereka akan berpikir ulang,” katanya.

Sebelumnya terjadi polemik akibat Prabowo tak secara terbuka menolak rencana Australia memindahkan kantor kedutaannya ke Yerusalem. Padahal hal itu menyakiti Palestina, yang selalu mendapat dukungan kemerdekaan dari Indonesia. Soal makam, cawapres Sandiaga Uno melangkahi makam KH Bisri Syansuri.

“Tak bisa republik ini dipimpin oleh orang yang tidak paham dengam kebudayaan kita. Jadi kami optimis, suara NU tetap ke Jokowi,” kata Hasto.

Sebelumnya, sejumlah anggota keluarga keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019. Di antaranya adalah KH Irfan Yusuf, KH Hasyim Karim, KH Fahmi Amrullah, KH Hasib Wahab, dan Gus Billy. [CHA]