Koran Sulindo – Serangan udara militer Suriah di kota Raqqa menyebabkan Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin ISIS tewas. Laporan pada Sabtu (10/6) pagi ini berasal dari televisi milik pemerintah Suriah.
Memang belum ada media lain yang melaporkan soal tewasnya Abu Bakar Al-Baghdadi tersebut selain televisi milik pemerintah Suriah. Namun, media menyebutkan bahwa serangan udara ke Raqqa memang terjadi.
Memang sulit memverifikasi informasi tersebut terlebih media resmi ISIS yakni Amaq belum memuat tentang informasi itu. Sebelum informasi ini, Abu Bakar acap diberitakan tewas dalam berbagai rangkaian serangan, namun tak ada yang terbukti.
Seperti yang dilaporkan Daily Mirror, militer Suriah mengerahkan kekuatan udara besar menggempur benteng ISIS di Raqqa sepanjang hari Sabtu. Media resmi ISIS Amaq membenarkan hal tersebut dan mengakui soal dampak dari serangan itu.
Abu Bakar dihargai 20 juta pound karena pidatonya yang penuh dengan kebencian. Itu seringkali memicu aksi bom bunuh diri di berbagai belahan Eropa. Seperti disebutkan sebelumnya, Abu Bakar acap diberitakan tewas, namun kenyataannya tidak demikian.
Itu ditunjukkan lewat sebuah film dokumenter bagaimana Abu Bakar lolos dari penangkapan di Irak pada 2013. Padahal waktu itu, Abu Bakar disebut tewas dalam sebuah serangan udara di dekat perbatasan Irak – Suriah.
Dalam film itu, Jumaili, seorang perwira intelijen semasa era Saddam Hussein disebut sebagai orang kedua di ISIS setelah Abu Bakar. Ia menjabat sebagai menteri perang ISIS.
Film itu menggambarkan bagaimana tentara Irak mengepung markas utama Abu Bakar di Mosul, Irak pada 2014. Lewat pengepungan itu, organisasi ISIS dinyatakan akan segera berakhir. Namun, film itu justru menjelaskan, pasukan elite Irak itu gagal menangkap Abu Bakar.
Abu Bakar disebut melarikan diri dari persembunyian di Baghdad utara sebelum tentara Irak tiba. Ia meninggalkan berbagai dokumen tentang aksi terorisme dan simbol-simbol ISIS di markasnya. [KRG]