Koran Sulindo – Film semi-biopik Taufiq Kiemas akan diputar serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada 14 Maret nanti. Film berjudul “Taufiq: Lelaki yang Menentang Badai”, itu adalah potret perjalanan hidup dan perjuangan politik Ketua MPR RI periode 2009-2013 itu sejak lahir hingga menikah dengan Megawati Soekarnoputri.
“Setelah melalui proses yang cukup panjang, film Taufiq siap hadir di tengah penonton Indonesia,” kata Ody Mulya Hidayat, produser eksekutif dari rumah produksi Max Pictures, di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Max Pictures bekerja sama dengan Royal Pictures dan Matta Cinema dalam produksi film ini. Salah satu film Max Pictures yang meledak antara lain Dilan 199o.
Film ini terutama menceritakan bagian pengalaman Taufiq muda dalam mengarungi gelombang kehidupan, terutama dinamika sosial-politik di masa 1960-an.
“Saya berharap film Taufiq akan menarik minat kalangan milineal, sekaligus para orangtua yang ingin bernostalgia di masa itu,” kata sutradara film ini, Ismail Basbeth.
Kisah hidup Taufiq yang digambarkan dalam film ini terutama masa remajanya dan beranjak menjadi aktivis mahasiswa yang mendukung Presiden Soekarno. Karena aktivitasnya tersebut, ia harus mendekam di dalam penjara pada masa Orde Baru.
“Tapi ini bukan film politik, melainkan film drama yang mengangkat perjuangan hidup seorang anak manusia sehingga menjadi pemimpin dan negarawan. Dalam film ini juga ditampilkan romantika asmara Pak Taufiq dan Bu Megawati Soekarnoputri,” kata Muhammad Yamin, penggagas dan produser eksekutif film ini.
Tokoh Taufiq Kiemas dalam film ini diperankan oleh Achmad Megantara, Bung Karno diperankan Ray Sahetapy, Megawati Soekarnoputri diperankan oleh Agniniy Haque, dan Tjik Agus Salim (Ayahanda Taufiq Kiemas) diperankan oleh Ferry Salim.
“Film ini telah berproduksi sejak hampir setahun lalu dan mengambil tempat syuting di Palembang, Jogjakarta, dan Jakarta. Sumber informasi film ini diambil dari buku-buku tentang Taufiq Kiemas dan dari wawancara dengan keluarga Taufiq Kiemas yang dikoordinatori oleh putri beliau, Puan Maharani,” kata Yamin.
Produser eksekutif lain film ini adalah Imran Hasibuan dan Idrus Alhas.
Taufiq Kiemas dikenal sebagai sosok negarawan dan politikus ulung Indonesia, terakhir menjadi Ketua MPR RI periode 2009-2013. Politikus PDI Perjuangan itu lahir di Jakarta pada 31 Desember 1942 dan meninggal di Outram, Singapura pada 8 Juni 2013 pada usia 71 tahun setelah meresmikan Patung Bung Karno merenungkan butir-butir Pancasila pada 1 Juni 2013 di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Taufiq Kiemas adalah suami dari Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri. [DAS]