Koran Sulindo – Pemilihan kepala daerah (pilkada) pada masa pandemi COVID-19 dinilai menguntungkan calon petahana karena memiliki peluang besar melakukan sosialisasi diri kepada masyarakat.
“Pilkada pada masa pandemi COVID-19 ini berdasarkan hasil survei di tujuh kabupaten yang akan menggelar pilkada di Sumsel dan provinsi lain pada 9 Desember 2020 sebagian besar calon petahana sulit dikalahkan calon baru,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (26/7/2020), seperti dikutip antaranews.com.
LKPI menggambarkan salah satu calon petahana yang sulit dikalahkan adalah Pilkada di Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan. Bupati Musirawas Hendra Gunawan, adalah calon petahana yang berpeluang besar memenangi pemilihan pilkada yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2020 ini.
Tren elektabilitas H Hendra Gunawan (H2G) semakin meroket dibandingkan calon bupati lainnya yang akan maju dalam Pilkada 2020. Kuatnya tarikan elektoral petahana tersebut membuat angka elektoralnya semakin jauh jarak intervalnya dengan calon lain yang akan bertarung pada pilkada di Kabupaten Musirawas.
Saat survei digelar, ditemukan kuatnya tarikan elektoral H2G dari bakal calon bupati lainnya pada pertanyaan terbuka dengan menyodorkan beberapa nama bakal calon dan di luar nama yang disurvei.
Elektabilitas H2G sebesar 61 persen, Firdaus Cik Olah (10 persen), Suwarti yang kini juga menjabat sebagai Wakil Bupati Musirawas (6,4 persen), Ratna Mahmud Amin (2,4 persen), Alamsyah A Manan (1,4 persen), dan Akmaludin (0,7 persen).
Elektabilitas nama bakal calon lainya seperti Alamsyah A Manan, Wahyu Sumadi, Mulyana, Sumadi, Azandri, Amir Hamzah, dan Triono masih berada di bawah 0,7 persen, serta massa mengambang (16,7 persen).
“Alasan pemilih menjatuhkan pilihan pada H2G yang merupakan calon petahana itu karena sudah ada bukti hasil kerja nyata, berpengalaman di pemerintahan, perhatian kepada rakyat, dan dinilai bisa membawa perubahan yang lebih baik,” kata Arianto.
Survei LKPI dilakukan di 42 desa/kelurahan dalam 14 kecamatan di Kabupaten Musirawas pada 10-19 Juli 2020 dengan metode wawancara tatap muka dan menggunakan metode “multistage random sampling”. [RED]