Ilustrasi/setkab.go.id

Koran Sulindo – Lembaga survei Alvara Research Center menyatakan peningkatan tingkat keterpilihan (elektabilitas) tidak signifikan dibandingkan survei terakhir pada Februari 2018 lalu.

Dalam survei terbaru Alvara, elektabilitas Joko Widodo masih menduduki posisi tertinggi dibandingkan beberapa kandidat lainnya. Elektabilitas Jokowi hanya mengalami peningkatan sebesar 0,7 persen sejak survei Februari 2018 yang berada di angka46,1 persen.

Hal sama terjadi pada peningkatan elektabilitas Prabowo yang juga hanya sebesar 0,7 persen sejak survei Februari 2018 yang berada di angka 26,5 persen.

“Jika pilpres dilaksanakan hari ini, elektabilitas tertinggi sebagai capres dimiliki oleh Joko Widodo, dengan 46,8 persen dan Prabowo Subianto 27,2 persen. Sedangkan, undecided voters sebesar 14,6 persen,” kata Direktur Eksekutif Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, di Jakarta, Minggu (27/5/2018), melalui rilis media.

Elektabilitas kandidat lain di luar Jokowi dan Prabowo masih sangat rendah.

Elektabilitas mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo masih di angka 2,2 persen, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 1,3 persen, Gubernur DKI Anies Baswedan 1,2 persen, dan Gubernur NTB Zainul Majdi 1,2 persen.

Sedangkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla elektabilitasnya mencapai 1,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 0,9 persen, Muhaimin Iskandar 0,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama 0,7 persen, dan Zulkifli Hasan 0,3 persen.

Untuk nama-nama seperti Rizieq Shihab, Ridwan Kamil, Sohibul Iman, Sri Mulyani, dan Wiranto mencapai 0,2 persen. Kemudian Chairul Tanjung, Oesman Sapta Odang, Romahurmuzy dan Anis Matta sama-sama meraih elektabilitas 0,1 persen.

“Bila ditotal elektabilitas kandidat-kandidat di luar Jokowi dan Prabowo masih sangat rendah, hanya 10,9 persen,” katanya.

Survei dilaksanakan pada periode 20 April hingga 9 Mei 2018, dengan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dan teknik multi-stage random sampling.

Total jumlah responden yang disurvei adalah 1.202 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error mencapai 3,10 persen.

Dalam penjelasan hasil survei, Alvara juga membuat simulasi 2 kandidat. Skenario pertama, Jokowi vs Prabowo. Dalam simulasi ini, elektabilitas Jokowi mencapai 52,3 persen sementara Prabowo mencapai 33,6 persen.

Dalam skenario kedua, Jokowi vs Anies, elektabilitas Jokowi mencapai 59,2 persen sementara Anies mencapai 6,5 persen. Skenario ketiga, Jokowi vs Gatot Nurmantyo, elektabilitas Jokowi 60,3 persen sementara Gatot 4,8 persen. Skenario keempat, Jokowi vs Muhaimin Iskandar, elektabilitas Jokowi mencapai 60,3 persen sementara Muhaimin 4,8 persen. [DAS]