NERACA perdagangan Indonesia di sepanjang tahun 2023 dilaporkan menurun meski tetap mencetak surplus. Hal ini tercermin dari angka surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2023 yang tercatat sebesar US$36,93 miliar, lebih rendah dari surplus pada 2022 sebesar US$54,46 miliar.
“Meski mengalami penurunan dibandingkan 2022, surplus neraca perdagangan di tahun 2023 kemarin menunjukkan daya tahan eksternal perekonomian nasional di tengah peningkatan risiko global, termasuk moderasi harga komoditas dan perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama seperti Cina,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu, Selasa (16/1).
Febrio menerangkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada 2023 tercatat sebesar US$258,82 miliar, sedikit di bawah capaian ekspor pada 2022 yang sebesar U$D291,90 miliar.
Sementara itu Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, penurunan surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan penurunan harga komoditas.
“Penurunan ini banyak faktor, salah satunya, adalah adanya harga komoditas yang tinggi di tahun 2022. Kemudian, harga komoditas mengalami normalisasi pada tahun lalu,” ujar Susiwijono, Kamis (25/1) di Jakarta.
Adapun komoditas yang mencatat peningkata harga pada tahun 2022 terutama minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan batubara.
“Pada saat harga mulai normal, maka pada tahun 2023 mendorong ekspor yang menurun dan kemudian ada penyempitan surplus neraca perdagangan,” tambah Susiwijono.
Hasil ini tetap dinilai sebagai suatu prestasi karena Indonesia mampu mencatatkan surplus neraca perdagangan barang selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 hingga Desember 2023.
Menurut data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan barang sepanjang 2023 sebesar US$ 36,93 miliar.
Besaran surplus tersebut turun 33,46%, bila dibandingkan dengan surplus neraca dagang pada sepanjang tahun 2022. Penurunan surplus neraca perdagangan di sepanjang tahun 2023 didorong oleh penurunan baik kinerja ekspor maupun impor.
Total nilai ekspor di sepanjang Januari 2023 hingga Desember 2023 sebesar US$ 258,82 miliar atau turun 11,33% (YoY). Sedangkan nilai impor di sepanjang Januari 2023 hingga Desember 2023 sebesar US$ 221,89 miliar atau turun 6,55% (YoY). [NUR]