Koran Sulindo – Tak pernah lepas dihimpit kesulitan membelanjai keluarganya, Bung Karno mencoba peruntungan dengan menerjemahkan biografi pendiri Kerajaan Saudi Arabia, Ibn Saud.

Kepada T. A. Hassan, sahabatnya itu tak lupa meminta agar mencarikan orang-orang yang mau membeli copy terjemahan itu.

“Atau barangkali saudara sendiri ada uang untuk membelinya? Tolonglah melonggarkan saya punya rumah tangga yang disempitkan korting itu,” tulis Bung Karno dalam surat tertanggal 12 Juni 1936 itu.

Selain soal keluar dari himpitan ekonomi, Bung Karno menyebut biografi Ibn Saud bukan main hebatnya dan mengaku belum pernah menjumpai biografi semenarik itu.

Di sisi lain, meski tak mufakat dengan sistem saudisme yang mengusung feodalisme, Bung Karno menganggap Ibn Saud sebagai “towering above all moslem of this time; an immense man, tremendous, vital, dominant. A giant thrown up out the chaos and agony of the desert, to rule, following the example of this Great Teacher, Mohammad.”

Bung Karno juga menganggap Ibn Saud begitu penuh inspirasi dan berharap penerjemahan biografi  menjadi “inspirasi bagi kaum Muslimin yang belum mengerti betul-betul artinya perkataan “Sunah Nabi”, yang mengira bahwa sunah Nabi SAW, itu hanya makan kurma di bulan puasa dan celak mata dan sorban saja!”

Berikut kutipan lengkap surat Bung Karno kepada sahabatnya itu;

Ende, 12 Juni 1936

Assalamualaikum,

Saudara! Saudara punya kartu pos sudah saya terima dengan girang. Syukur kepada Allah Ta’ala saya punya usul Tuan terima!

Buat mengganjal saya punya rumah tangga yang kini kesempitan, saya punya onderstand dikurangi. Padahal, tadinya pun sesak sekali buat membelanjai segala saya punya keperluan maka saya sekarang lagi asyik mengerjakan terjemahan sebuah buku Inggris yang mentarikhkan Ibn Saud.

Bukan main hebatnya ini bografi! Saya jarang menjumpai biografi yang begitu menarik hati. Tebalnya buku Inggris itu, format tuan punya ‘A-Lisaan’ adala 300 muka. Terjemahan Indonesia akan jadi 400 muka.

Saya minta tolong Saudara carikan orang yang mau beli copy itu atau barangkali saudara sendiri ada uang untuk membelinya? Tolonglah melonggarkan saya punya rumah tangga yang disempitkan korting itu.

Bagi saya pribadi, buku ini bukan saja satu ikhtiar ekonomi, tetapi adalah pula satu pengakuan, satu condession. Ia adalah menggambarkan kebesaran Ibn Saud dan Wahhabism begitu rupa, mengkobar-kobarkan elemen amal, perbuatan begitu rupa,hingga banyak kaum ‘tafakur’ dan kamu pengeramat Husain cs akan kehilangan akal nanti sama sekali.

Dengan menyalin buku ini, adalah salah satu confession bagi saya bahwa saya, walaupun tak mufakati semua sistem saudisme yang masih banyak feodal itu, toh menghormati dan kagum kepada itu laki-laki yang “towering above all moslem of this time; an immense man, tremendous, vital, dominant. A giant thrown up out the chaos and agony of the desert, to rule, following the example of this Great Teacher, Mohammad.”

Selagi saya menggoyangkan saya punya pena menerjemahkan biografi ini, ikutlah saya punya jiwa bergetar karena kagum kepada pribadinya orang yang digambarkan. What a man! Mudah-mudahan saya mendapat taufik dan menyelesaikan terjemahan ini dengan cara yang bagus dan tak kecewa.

Dan mudah-mudahan nanti ini buku dibaca banyak orang Indonesia, agar bisa mendapat inspirasi daripadanya. Inspirasi bagi kita punya bangsa yang begitu muram dan kelam hati, inspirasi bagi kaum Muslimin yang belum mengerti betul-betul artinya perkataan “Sunah Nabi”, yang mengira bahwa sunah Nabi SAW, itu hanya makan kurma di bulan puasa dan celak mata dan sorban saja!

Saudara, please tolonglah. Terima kasih lahir batin, dunia akhirat.

Wassalam

Soekarno