Koran Sulindo – Dalam beberapa tahun terakhir, nama Kota Sungailiat di Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung kerap muncul di berbagai media, termasuk media internasional. Salah satu pendorong utamanya adalah Sungailiat Triathlon, lomba triathlon berskala internasional yang dilaksanakan setiap tahun sejak 2013 lalu. Triathlon merupakan olahraga yang menggabungkan tiga cabang olahraga: berenang, lari sprint, dan bersepeda.

Sungailiat adalah ibu kota Kabupaten Bangka, yang berada di Pulau Bangka. Seperti diketahui, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung terdiri atas dua pulau besar, yaitu Pulau Belitung dan Pulau Bangka. Di Pulau Bangka itu juga terletak

ibu kota provinsi tersebut berada, yakni Kota Pangkalpinang. Jarak Pangkalpinang ke Sungailiat relatif dekat, kurang-lebih 50 kilometer. Luas Pulau Bangka sendiri sekitar 11.693,54 kilometer persegi, yang dibagi menjadi empat kabupaten dan satu kotamadya.

Dengan adanya Sungailiat Trianthlon, Kabupaten Bangka pun menjadi salah satu destinasi sports tourism di Indonesia. Istilah sports tourism  telah bergaung setidaknya sepuluh tahun terakhir dalam sektor pariwisata Indonesia. Istilah tersebut mengacu ke kompetisi olahraga yang menggabungkan kekuatan fisik peserta  dengan keindahan alam di sekeliling tempat acara itu diselenggarakan.

Di banyak tempat di banyak negara, termasuk di Indonesia, sports tourism terbukti mampu mendatangkan banyak pelancong, yang artinya mampu mendatangkan jumlah uang yang tidak sedikit. Di Indonesia saja, kontribusi sports tourism terhadap pendapatan negara dari industri pariwisata mencapai 5%.

Toh, harus diakui, di Indonesia hanya ada beberapa sports tourism yang berskala internasional dan masuk kategori bergengsi, antara lain Tour de Singkarak  dan  Jakarta Marathon. Tour de Singkarak adalah kompetisi balap sepeda terbesar di Indonesia, yang pertama kali diadakan pada 29 April  2009 dan digelar selama tujuh hari dengan melibatkan 100 pesepeda, 25 tim dari 15 negara, dan 4 etape sepanjang 462 kilometer. Akan halnya Jakarta Marathon yang kerap diikuti puluhan ribu pelari adalah lomba tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta bersama Kementerian Pariwisata. Pada tahun 2014, ajang lari ini diikuti 14.120 pelari dari 90 negara. Setiap tahun, pesertanya meningkat terus.

Lalu, bagaimana dengan Sungailiat Triathlon? Tampaknya, Pemerintah Kabupaten Bangka menyadari dan memahami, betapa sports tourism itu berpotensi mendatangkan pendapatan yang lebih besar setiap tahunnya. Dan, yang tak kalah pentingnya, program ini mampu memberdayakan masyarakat di sana.

Menurut Ketua Panitia Sungaliat Triathlon 2017, Arman Agus, dari uang pendaftaran saja panitia meraup Rp 2,6 miliar lebih. Pada tahun ini ada 523 peserta dari 16 provinsi yang ada di Indonesia dan dari 19 negara, yang masing-masing peserta diwajibkan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 5 juta sampai Rp 8 juta, bergantung pada kategori yang diikuti. Pendapatan lain tentu saja berasal para pelancong yang ingin menyaksikan lomba itu sekaligus menikmati keindahan Sungailiat dan sekitarnya.

Uang pendaftaran dari peserta sendiri, diungkapkan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparpora Kabupaten Bangka  Indraka Yasuka, semuanya kembali kepada peserta dalam bentuk perlengkapan dan fasilitas. “Apa yang dibayarkan peserta kembali kepada peserta pula,” ujarnya.

Adapun Sekretaris Daerah Provinsi Bangka Belitung Yan Megawandi menjelaskan, Sungaliat Triathlon terbukti memberikan konstribusi besar bagi percepatan, pertumbuhan,  serta pengembangan wilayah dan kepariwisataan di Provinsi Bangka Belitung. “Kami akan terus membenahi penyelenggaraan Sungaliat Triathlon sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan sektor kepariwisataan di Provinsi Kerpulauan Bangka Belitung,  teristimewa Kabupaten Bangka,” tutur Yan.

Tidak mengherankan jika Pemerintah Kabupaten Bangka terus melakukan pembenahan agar kompetisi tersebut dari tahun ke tahun menjadi lebih baik, mulai dari rehabilitasi bandar udara, jalan, obyek wisata, hotel, hingga membenahi instalasi pasokan listrik, yang masih sering byar-pet. Kerja Panitia Sungailiat Trianthlon juga memperlihakan keseriusannya, dengan koordinasi  lintas sektoral yang berjalan cukup baik, yang umumnya melibatkan pemerintah pusat, daerah, asosiasi, dinas terkait, hingga promotor.

Dana untuk penyelenggaraan Sungaliat Triathlon sebagian didapat dari APBD. “Untuk tahun ini, Sungaliat Triathlon mendapat dana APBD sebesar Rp 998 juta,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bangka, Tony Marza.[Syamsudin Noer Moenadi, Ketua Umum Penggiat Pariwisata Indonesia]