Rumah tempat Bung Karno diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Parapat, Sumatera Utara.

Sulindomedia – Sumatera Utara memiliki nilai sejarah tersendiri bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sejarah itu menyangkut perjalanan Soekarno. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Daerah DPD PDIP Sumatera Utara di Medan, Jumat (26/2/2016).

Ia menceritakan kisah pahit dari perjuangan Bung Karno yang pernah diasingkan di Brastagi dan Parapat. “Berdasarkan dokumen sejarah, Sumut menjadi benteng hidup bagi Bung Karno dan tokoh nasional lainnya,” kata Hasto.

Dengan perspektif kesejarahan tersebut ditambah dengan hasil pilkada serentak akhir tahun lalu, Hasto berharap Sumatera Utara bisa menjadi pilar bagi PDIP. “Itulah alasan Ibu Megawati berharap kepada pemerintah pusat untuk menjadikan seluruh bagian kabupaten yang bersinggungan langsung dengan Danau Toba menjadi geopark, pusat penelitian dunia, Ternyata, Presiden Joko Widodo merespons harapan itu dan sekarang sudah ada Otorita Danau Toba,” kata Hasto. Ia pun berharap pada pemilihan Gubernur Suamtera Utara 2018, calon yang diusung PDIP akan menang.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan, yang juga anggota DPR dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara II, menyatakan kemenangan di 14 dari 21 pilkada serentak Desember 2015 menjadi prestasi besar bagi PDIP. Ia juga mengingatkan seluruh kader PDIP untuk tidak terlena. “Mempertahankan kemenangan lebih sulit. Tahun depan akan ada dua pilkada, yakni di Tebingtinggi dan Tapanuli Tengah,” kata Trimedya.

Dengan posisi PDIP di pemerintahan dan kemenangan di Pilkada 2015 serta faktor kesejarahan hubungan Bung Karno, tambahnya, diharapkan bisa menjadi semangat PDIP menjadi partai yang disukai masyarakat Sumatera Utara. “Para kepala daerah yang baru dilantik bisa mengimplementasikan berbagai program prorakyat, sehinga kader PDIP yang duduk di eksekutif bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Sumut,” kata Trimedya.

Ditambahkan Hasto, 14 kepala daerah yang diusung PDIP di Sumatera Utara harus bisa menjaga semangat kerja sama antarkepala daerah. Hasto mengingatkan, saat ini PDIP sedang menghadapi ujian yang sebenarnya pasca-kemenangan di pilkada. “Kader PDIP seharusnya memegang kekuasaan untuk berpihak kepada masyarakat miskin dan terpinggirkan. Ini momentum PDIP tetap berada di hati rakyat,” tuturnya. [CHA/PUR]