Koran Sulindo – PDI Perjuangan menyerukan para kader perempuan untuk aktif melawan fitnah dan hoaks yang menyebar di masyarakat terhadap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Seruan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Hasto Kriatiyanto dalam Rapat Konsolidasi kader partai di DPC PDI Perjuangan Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (25/11) malam. Ajang itu dalam rangka Safari Kebangsaan II menyusuri jalur Selatan Jawa.
Hasto meminta dua kader perempuan untuk berpidato di depan panggung soal program pemerintahan Jokowi yang dirasakan oleh masyarakat. Ida dan Suryati, dua orang pengurus anak cabang PDIP di Cilacap lalu menunjuk tangan. Keduanya bicara. Bergantian. Ida bicara soal program keluarga harapan (PKH). Suryati bicara soal Kartu Keluarga Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Indonesia Sehat (KIS).
Hasto lalu mengapresiasi keberanian kader perempuan itu untuk berbicara. Dia meminta agar pola demikian diikuti kader perempuan lainnya.
“Kader perempuan harus berani. Kalau ada yang memfitnah Pak Jokowi, memfitnah Ibu Megawati, kaum perempuan kita harus berani melawan. Jangan diam saja,” ujar Hasto.
Terkait pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019, Hasto mengingatkan bahwa keduanya adalah satu tarikan nafas perjuangan. Tak ada artinya menang pemilu presiden tanpa kemenangan pemilu legislatif, demikian juga sebaliknya. Posisi Ketua DPR RI dan ketua alat kelengkapan DPR lainnya harus direbut PDI Perjuangan untuk periode pemenang. Syaratnya, PDI Perjuangan harus menjadi pemenang pemilu legislatif. Selain itu, PDI Perjuangan juga harus bisa melebarkan, persahabatan dengan parpol lain guna memerkuat koalisi di periode berikutnya.
“Saat ini, dengan turun ke bawah, bukan semata-mata menemui anggota dan yang selama ini pemilih PDIP, tapi dekati dan galang persahabatan juga dengan warga NU dan Muhammadiyah,” ujar Hasto. [CHA]