Koran Sulindo – Safari Kebangsaan yang dilakukan PDI Perjuangan menyusuri Pantura Jawa dimulai dari Kabupaten Bekasi, Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon, hingga ke Lamongan, Bojonegoro dan berakhir di Surabaya. Gelaran itu berjalan lancar dan efektif dalam menggelorakan semangat Tiga Pilar Partai memenangkan Jokowi-KH Ma’ruf Amin dan PDI Perjuangan sebagai satu tarikan nafas perjuangan.
“Perintah Harian Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi pegangan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Konsolidasi yang kami lakukan tidak hanya untuk memenangkan PDI Perjuangan, dan Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin, namun juga mendorong kerjasama Parpol Koalisi Indonesia Kerja untuk bergerak bersama-sama,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Senin (19/11/2018).
Hasto menjelaskan, dalam safari kebangsaan tersebut berdialog dengan seluruh elemen partai dan masyarakat yang ditemui, sangat merasakan orientasi kebijakan Presiden Joko Widodo yang mengedepankan pembangunan dari pinggiran.
Program peningkatan kesejahteraan rakyat melalui Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sehat, dan program keluarga harapan sangat dirasakan manfaatnya oleh Ibu-ibu. Demikian halnya dana desa, telah memacu pertumbuhan dan kemajuan di desa-desa.
Menurut Hasto, kebijakan Presiden Jokowi terkait infrastruktur bukanlah pembangunan fisik semata. Di dalamnya ada capaian prestasi anak bangsa, dan disitulah keterhubungan antar daerah untuk memastikan terjadinya keseimbangan kemajuan antar daerah terjadi. Jadi infrastruktur ini orientasinya adalah manusia Indonesia.
Terbukti, biaya logistik bisa ditekan dan berdampak inflasi makin terkendali, dan ini penting bagi rakyat. Demikian halnya infrastruktur di area produksi rakyat seperti sawah, sentra budi daya kelautan, perkebunan rakyat, serta waduk dan bendungan, menjadi penopang dasar peningkatan produksi rakyat.
“Itulah yang kami rasakan, perjalanan nyaman, dan Indonesia bangga dengan berbagai kemajuan,” katanya.
Program BPJS Kesehatan, meski dikritik, tetap dirasakan manfaatnya bagi rakyat. Program itu mampu melampaui Obama’s Care sekalipun. BPJS Kesehatan cermin hadirnya negara bahwa fungsi dasar negara di dalam memenuhi kebutuhan dasar tidak boleh dikomersialkan.
“Kekurangan pasti kita perbaiki, untuk lebih baik, sebab program tsb sangat penting bagi masyarakat,” ujar Hasto.
Safari kebangsaan yang dilakukan Hasto Kristiyanto, Djarot Syaiful Hidayat disertai kader muda dari Bamusi seperti Rahmat Sahid, Anton Nugroho, dan Yayan Sophiani Al Hadi tersebut menemukan fakta menarik.
“Pak Djarot Syaiful Hidayat menjadi idolanya Ibu-ibu serta dikagumi kalangan milenial. Jadi cocok head to head dengan Sandiaga Uno,” kata Hasto. [CHA]