Serikat Buruh Sambut Hangat Maduro yang Hadiri Pelantikan Presiden Meksiko

Tiba di Meksiko, Presiden Nicolas Maduro disambut hangat serikat buruh [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Sambutan hangat dan solidaritas berharga disampaikan serikat buruh Meksiko kepada Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Serikat buruh Meksiko menilai apa yang terjadi di Venezuela sesungguhnya sama dengan yang dialami rakyat Meksiko: kebijakan ekonomi neoliberal.

Sekjen Serikat Buruh Perlistrikan Meksiko, Martin Esparza mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan Maduro di Meksiko. Ditambah pula, ia memastikan, Maduro tidak sendirian dalam menghadapi kebijakan ekonomi neoliberalisme.

“Kami menyambut Maduro, dan silakan datang ke Meksiko kapan pun Anda mau,” kata Esparza seperti dikutip teleSUR pada Minggu (2/12).

Sebelum ya, serikat buruh di seluruh Meksiko menyambut Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza dan menyampaikan, “pria pembawa damai dan perhatian itu bernama Nicolas. Pedang Bolivar berjalan melalui Amerika Latin.”

Maduro disebut menjadi inspirasi bagi mereka dan berharap bahwa Venezuela dapat membangun ekonomi yang mandiri. Dalam sebuah video, Maduro mengucapkan terima kasih kepada sambutan hangat dari serikat buruh ketika tiba di negara tersebut untuk menghadiri pelantikan Presiden Andres Manuel Lopez Abrador.

Maduro merasa terhormat dengan sambutan itu. Ia melihat cinta dan solidaritas dari rakyat. Ia mengidentifikasi hal tersebut karena bagian dari Bolivarian, sebagai Chavistas (merujuk Hugo Chavez).

Meksiko memiliki presiden baru yang berasal dari tokoh “kiri” berusia 64 tahun. Andres Manuel Lopez Obrador memulai kariernya sebagai advokat untuk hak-hak masyarakat adat. Fokus utamanya sebagai presiden adalah memberantas korupsi dan impunitas di negeri itu.

Hal lain adalah membangun komunikasi dengan Presiden Donald Trump karena yang berkaitan dengan migrasi warga Meksiko ke AS. Terlebih Trum menggambarkan warga Meksiko yang tinggal di AS sebagai penjahat dan pemerkosa. Andres Manuel Lopez juga berjanji meninggalkan sistem perekonomian neoliberal. [KRG]