Koran Sulindo – Presiden Suriah Bashar al Assad mengembalikan medali kehormatan Legion of Honor, sebuah penghargaan tertinggi Prancis yang diberikan Jacques Chirac tahun 2001 silam.
Medali itu dikembalikan setelah Prancis berpatisipasi dalam serangan udara yang digagas AS dan Inggris 14 April silam.
Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut medali tersebut dikembalikan ke Paris melalui Kedutaan Rumania di Damaskus yang saat ini mewakili kepentingan Prancis di Suriah.
“Tidak ada kehormatan bagi Presiden Assad untuk mengenakan dekorasi dari negara budak dan pengikut AS yang mendukung teroris,” kata pernyataan dari Kemenlu Suriah.
Sementara menyebut serangan udara kepada Suriah melanggar semua norma dan prinsip dasar hukum internasioal, kepresidenan Suriah juga menambahkan, “Tentaranya berdiri tegak memerangi terorisme selama tujuh tahun tidak akan bisa diteror oleh kebijakan sembrono dan kekanak-kanakan itu,” kata pernyataan itu.
Assad dianugerahi medali kehormatan tertinggi Prancis, Legion of Honor, Grand Croix atau Great Cross selama kunjungan kenegaraan ke Paris pada tahun 2001. Ia berkunjung ke Paris tak lama setelah menjabat sebagai Presiden Suriah sepeninggal ayahnya Hafez al-Assad.
Assad muda yang fasih berbicara bahasa Prancis, tetap mempertahankan hubungan akrab dengan Prancis hingga akhirnya perang saudara Suriah pecah 2012 silam.
Pada 14 April, AS, Prancis, dan Inggris menggelar serangan rudal atas sejumlah sasaran di Suriah, termasuk fasilitas di Barzeh dan Jamraya. Serangan itu dimaksudkan sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia oleh tentara Suriah di Douma.
Pemerintah Suriah menyangkal menggunakan senjata kimia di sana.
Minggu lalu media-media di Prancis melaporkan bahwa Paris tengah mengkaji kemungkinan untuk mencabut penghargaan Legiun Kehormatan kepada presiden Suriah.
Kantor kepresidenan Prancis menyebut Prancis mencabut penghargaan itu dari Assad tuduhan serangan senjata kimia di Douma.
Pencabutan serupa pernah dilakukan negeri itu terhadap pembalap sepeda AS Lance Armstrong, perancang Inggris John Galliano dan juga Harvey Weinstein menyusul dugaan pelecehan seksual.
Setiap tahun sekitar 3.000 orang menerima kehormatan yang pertama kali diperkenalkan oleh Napoléon Bonaparte pada tahun 1802. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk penghormatan baik kepada warga negara Prancis maupun warga negara asing yang dianggap ‘berjasa’ kepada Prancis.(TGU)