Ilustrasi: Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto menyerahkan keris sebagai karya agung warisan dunia kepada Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi/Istimewa

Koran Sulindo – Organisasi paguyuban Senapati Nusantara mendorong Pemerintah menetapkan Hari Keris Nasional. Sebelumnya, organisasi PBB di bidang kebudayaan, UNESCO, telah menetapkan keris Indonesia sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia sejak 25 November 2005.

“Kami telah memberikan naskah akademik ke Pemerintah melalui Mensesneg dan sedang tahap finalisasi setelah penetapan Unesco. Kita tidak hanya berbicara terkait aspek filsafat dalam karya kebudayaan itu tapi juga aspek teknologi,” kata Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Hasto menjadi pembicara utama dalam forum komunikasi “Keris Indonesia dan Tiga Genre Tari Tradisi Bali Setelah Terdaftar dalam IHC UNESCO untuk Pemajuan Kebudayaan” yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kantor Kemendikbud, Jakarta, hari ini.

Bersama Kemendikbud, Senapati Nusantara berharap dukungan Pemerintah dalam waktu dekat untuk menetapkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional.

Senapati Nusantara adalah organisasi penggerak budaya tosan aji atau senjata tradisional yang terbuat dari besi yang dianggap pusaka secara nasional. Setiap tahun Senapati Nusantara mengadakan kegiatan penelitian dan rapat kerja nasional.

“Kami berkomunikasi dengan Mensesneg semoga tidak lama lagi bisa ditetapkan hari keris karena ini menjadi fundamen yang baik dari sisi pengakuan pemerintah dan memberikan sebuah spirit bagi seluruh pemerhati tosan aji untuk berkarya bagi bangsa,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan tersebut.

Menurut Hasto, akar kebudayaan Nusantara luar biasa. Alasan Hasto tertarik dengan tosan aji karena keris itu merupakan karya budaya yang dari sisi ilmu tekniknya sangat luar biasa.

“Semua itu senafas dengan yang dicanangkan Presiden Jokowi untuk memberi perhatian terhadap sumber daya manusia. Memberikan perhatian terhadap sumber daya manusia tidak lepas dari akar kebudayaan. Itulah kontribusi Senapati Nusantara,” kata Hasto.

Hadir juga dalam forum komunikasi itu antara Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno dan ratusan pemerhati tosan aji. [CHA/Didit Sidarta]